Debit Bengawan Solo Naik, BPBD Lamongan Siaga

Debit Bengawan Solo Naik, BPBD Lamongan Siaga

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 17 Des 2024 16:25 WIB
Air di Bengawan Solo Naik
Air naik, Bengawan Solo di Lamongan berstatus siaga merah (Foto: Dok. Istimewa)
Lamongan -

Debit air di Bengawan Solo yang melintas di Lamongan menunjukkan terus mengalami kenaikan. Per Selasa siang (17/12/2024), tinggi muka air di Bendung Gerak Babat naik ke level siaga merah.

Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, tinggi muka air (TMA) di Bendung Gerak Babat pada Senin (16/12/2024) pukul 18.00 WIB, berada pada level siaga kuning, dengan ketinggian muka air pada bagian hulu mencapai 6,35 meter.

Sedangkan di bagian hilir 6,20 meter. Namun hari ini tinggi muka air di Bendung Gerak Babat naik ke level siaga merah, dengan ketinggian muka air di bagian hulu 7,12 meter dan di bagian hilir 6,97 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, tinggi muka air Bengawan Solo yang ada di wilayah Kecamatan Laren dan Karanggeneng juga terpantau naik. Padahal Senin malam masih berada di level siaga hijau, hari ini di Kecamatan Laren ini, naik ke level siaga kuning, dengan ketinggian muka air di Laren mencapai 5,35 meter. Sementara di Kecamatan Karanggeneng terpantau ketinggian air mencapai 4,06 meter.

Menghadapi kondisi debit air Bengawan Solo yang terus menunjukkan peningkatan, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Lamongan, Joko Raharto mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan langkah untuk mengantisipasi terjadinya banjir akibat luapan Bengawan Solo.

ADVERTISEMENT

Salah satunya, yakni dengan mengaktifkan posko tanggap bencana, khususnya di wilayah sekitar aliran Bengawan Solo. "Posko tanggap bencana sudah kami aktifkan. Posko ini berada di kantor BPBD Lamongan dan di 27 kecamatan di Lamongan," kata Joko Raharto kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan, lanjut Joko, BPBD Lamongan bersama unsur BBWS (Balai Besar Bengawan Solo) memberikan dukungan berupa sarana prasana dan logistik peralatan di Posko Tanggap Bencana di kantor Kecamatan Babat.

"Mengingat tinggi muka air Bengawan Solo mengalami peningkatan, kami mengimbau kepada masyarakat yang beraktifitas dan bermukim di sekitar bantaran Bengawan Solo untuk meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati," tuturnya.

Selain mengaktifkan Posko, lanjut Joko, para camat juga diperintahkan agar berkoordinasi dengan Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi bencana.

"Termasuk, melaksanakan langkah- langkah kedaruratan saat terjadi bencana dan segera melaporkannya," tambahnya.

Di Lamongan terdapat 6 kecamatan yang rawan bencana hidrometeorologi. Kawasan rawan bencana itu berada di sepanjang bantaran Bengawan Solo dan anak sungainya. Keenam kecamatan itu adalah Karangbinangun, Glagah, Deket, Turi, Karanggeneng dan Laren.




(abq/fat)


Hide Ads