Banjir Bandang di Desa Guwoterus, Montong, Tuban, telah surut. Kini warga harus membersihkan kotoran dan lumpur yang masih memenuhi lantai dan permukiman mereka.
Bagi warga Gowaterus, Banjir bandang ini bukan yang pertama kali terjadi. Namun belum ada upaya nyata pemerintah setempat agar masyarakat tidak kembali menjadi korban terdampak banjir.
Salah satu warga Gowaterus, Cipnal, menuturkan jika banjir bandang yang terjadi di kampungnya terjadi mulai Minggu malam (15/12) hingga pagi. Aliran air sangat besar dan deras luapannya.
"Di Guwoterus ada puluhan rumah lebih yang tergenang kalau di Desa Talangkembar, belasan rumah juga. Belum lagi kerugian petani akibat tanaman padi baru ditanam juga terendam. Jalan Montong - Singgahan juga terendam," ucap Cipnal, Senin (16/12/2024).
Musibah banjir kali ini juga membuat mereka kecewa karena saat kejadian hingga pagi tadi belum ada perhatian dari pihak pemerintah setempat.
"Tadi malam tidak ada satupun petugas dari pihak terkait yang membantu warga," ucap Cipnal.
Kini warga sibuk membersihkan rumah mereka dari sisa kotoran dan lumpur dengan mengugnakan air bersih. Tak sedikit perabot rumah mereka terbalut lumpur berwarna coklat akibat genangan banjir sehingga sekitar 1 meter melanda kampungnya.
"Rata rata satu meter tinggi air banjir semalam,' pungkas Cipnal.
Sementara itu, beberapa tempat ibadah masih belum sempat dibersihkan karena warga masih membersihkan rumah masing-masing, jalan kampung juga masih berlumpur.
Sebelumnya banjir bandang di kampung ini terjadi pada tahun 2023, 2019, 2017 dan tahun 2015 serta tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi wilayah langganan banjir belum ada sistem peringatan dini banjir bandang. Padahal wilayah Guwoterus muara sungai dari wilayah kecamatan Montong," keluh Salah satu warga Guwoterus.
Kepala BPBD Tuban, Darmaji, saat dikonfirmasi detikJatim melalui telepon dan pesan WhatsApp belum juga dijawab.
Simak Video "Video: Vietnam Dilanda Banjir, Sekolah-Bandara Terdampak"
(abq/iwd)