Langkah BPBD Antisipasi Banjir Bandang di Ciamis

Langkah BPBD Antisipasi Banjir Bandang di Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Kamis, 04 Des 2025 14:00 WIB
Langkah BPBD Antisipasi Banjir Bandang di Ciamis
Tim BPBD Ciamis melakukan trekking lahan kritis. (Foto: Dok. BPBD Kabupaten Ciamis)
Ciamis -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis terus melakukan berbagai langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir bandang hingga tanah longsor. Seperti menerbitkan Surat Edaran Bupati Ciamis pada 14 Oktober 2025 yang menetapkan status Siaga Darurat hingga Mei 2026.

BPBD Ciamis juga kini tengah melakukan trekking lahan kritis di tiga gunung yang tersebar di wilayah Ciamis. Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani menjelaskan, trekking ini menjadi bagian penting dalam memetakan kondisi rawan bencana di wilayah dataran tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pun 3 lokasi yang dipantau yakni Gunung Kendeng, tepatnya di Desa Kalijaya, Kecamatan Banjaranyar. Lokasi ini bukan tempat baru dalam catatan kebencanaan Ciamis, sebab kawasan tersebut pernah diterjang banjir bandang.

Lokasi kedua berada di Gunung Gegerbentang di Kecamatan Pamarican. Kemudian titik ketiga ada di kawasan Gunung Sawal, yang mencakup wilayah Cihaurbeuti, Panumbangan, dan sebagian Lumbung. Di wilayah tersebut juga pernah terjadi bencana mulai dari banjir bandang hingga pergerakan tanah.

ADVERTISEMENT

Dalam trekking lahan kritis tersebut, BPBD menerjunkan tiga tim. Seperti pada hari ini Kamis (4/12/2025), tim ketiga tengah menyusuri kaki Gunung Sawal di wilayah Panumbangan. Metode yang digunakan pun bervariasi, mulai dari pendakian langsung, pemetaan udara menggunakan drone, hingga kolaborasi dengan Polisi Hutan (Polhut) dan aparat kecamatan serta desa.

"Kita menelusuri kembali titik-titik yang dulu pernah terjadi bencana, terutama daerah dengan potensi banjir bandang," jelas Ani, Kamis (4/12/2025).

Ani menjelaskan seperti di Gunung Kendeng, sebelumnya BPBD menemukan area yang seharusnya ditanami pohon berakar kuat, namun justru dipenuhi tanaman pisang yang tidak mampu mengikat tanah dengan baik. Kini, sebagian lahan tersebut sudah mulai dihijaukan kembali dengan tanaman keras, termasuk kebun durian di kawasan Kalijaya.

"Catatan dari Badan Geologi sebenarnya menyebutkan Ciamis berada pada kategori aman dari banjir bandang. Tapi kewaspadaan tetap perlu," ungkap Ani.

Dalam upaya memperkuat mitigasi, BPBD juga bekerja sama dengan Forum DAS. Mereka tengah menyiapkan sedikitnya 5.000 bibit pohon keras yang akan ditanam di sejumlah titik rawan.

Sementara itu, peringatan dini dari BMKG menjadi pedoman harian bagi BPBD untuk memprediksi potensi cuaca ekstrem. Informasi prakiraan cuaca mingguan juga terus diperbarui dan disebarkan kepada masyarakat.

Di tengah berbagai kegiatan mitigasi ini, Ani berharap kondisi Ciamis tetap aman dari bencana besar. Namun, ia menegaskan upaya pencegahan harus terus dilakukan, terutama di daerah rawan yang memiliki sejarah banjir dan pergerakan tanah.

"Kita semua berharap Ciamis tetap baik-baik saja. Tapi mitigasi tidak boleh berhenti. Lahan kritis tetap harus kita pastikan aman," tutupnya.

Lihat juga Video Tangis Abdul Cari Istri Hilang Tersapu Banjir: Saya Merasa Tak Berguna

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads