Pakar Geologi ITS, Dr Ir Amien Widodo MSi menyebut, sesar kendeng yang melewati Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah sesar yang aktif. Seperti pagi tadi terjadi gempa di Ngawi dengan Magnitudo 3,9. Antisipasi dampak gempa darat menurutnya perlu segera dilakukan oleh pemerintah daerah.
Pemerintah daerah memiliki peran penting melakukan pemeriksaan rumah tinggal atau bangunan. Karena masih ada pemda yang belum mengantisipasi kelayakan bangunan.
Prof Amien mengatakan, upaya mitigasi dari sesar kendeng memang semestinya dari pemerintah daerah yang dilewati jalur sesar kendeng. Tentunya terkait di sepanjang sesar kiri kanannya berapa kilo yang dipengaruhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya ada risiko tinggi, sedang dan rendah. Misal ada di daerah tinggi, rumahnya harus mengikuti standar bangunan gempa sesuai gempa 6,5 M. Yang makin jauh tidak harus sesuai dengan gempa 6,5 M," ujarnya.
Ia pun menilai bahwa pemerintah daerah masih belum menganggap hal ini serius sehingga tidak dilakukan pemetakan. Padahal sesar kendang itu aktif dan sedang bergerak.
Baca juga: Dua Gempa Darat Selama Bulan Juni di Jatim |
"Misalnya di Jombang bagian utara, Mojokerto bagian utara itu ada pemetaan. Sehingga ketika mau mengembangkan daerah di sana, misalnya daerah industri, maka bangunannya harus mengikuti standar melewati daerah gempa, ada tata ruangnya meskipun mahal sedikit tapi tahan gempa," jelasnya.
Amien mengatakan banyak daerah yang belum memetakan gempa. Padahal bulan Maret lalu terjadi gempa berkekuatan besar di Bawean, Gresik.
"Belum, belum dianggap urgent. Kemarin sudah ada 'kiriman' dari Bawean tapi masih belum dilakukan. Ya harusnya dilakukan secara detail," pungkasnya.
(dpe/hil)