Kapal Layar Motor (KLM) Fakar Lorena yang mengangkut lebih dari 50 penumpang karam di perairan Situbondo pada Minggu (8/12/2024). Tragedi ini merenggut dua nyawa dan menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban.
Kapal ini berangkat dari Pelabuhan Gayam, Sumenep sekitar pukul 10.00 WIB. Kapal itu sudah memasuki perairan Situbondo menjelang pukul 13.00 WIB.
Berikut fakta-fakta memilukan dari peristiwa tersebut:
1. Cuaca Buruk Jadi Awal Mula Tragedi
Perjalanan KLM Lorena dimulai dari Pelabuhan Gayam, Sumenep, dengan tujuan Pelabuhan Kalbut, Situbondo. Namun, angin kencang dan ombak besar mulai menghantui perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara tiba-tiba datang ombak besar yang menghantam papan lambung kapal bagian belakang," kata Mujahri, kakak dari salah satu penumpang KLM Lorena bernama Syaiful ketika ditemui detikJatim di Pelabuhan Kalbut, Situbondo.
2. Lambung Kapal Pecah Dihantam Ombak Besar
Di tengah perairan Situbondo, ombak besar tiba-tiba menghantam kapal dan merusak lambung bagian belakang. Mesin kapal sempat mati, membuat kapal oleng dan menambah kepanikan penumpang.
Muhajri mengaku ditelepon oleh adiknya saat kapal mulai oleng itu. Ia menceritakan kembali bagaimana kepanikan para penumpang KLM Lorena. Kebocoran lambung kapal akibat ditabrak ombak itu cukup lebar, mesin kapal juga sempat mati.
"Para penumpang mulai panik. Bahkan banyak yang menjerit dan menangis," kata Mujahri yang merupakan warga Kecamatan Panji, Situbondo menirukan cerita adiknya.
3. Kapal Kargo Datang di Saat yang Tepat
Dalam situasi mencekam, kapal kargo KM Berlian Selatan melintas dan langsung memberikan pertolongan. Penumpang KLM Lorena bergegas berebut naik ke kapal penyelamat ini. Namun, tidak semua bisa terselamatkan.
"Untungnya saat penumpang kapal mulai panik melintas kapal kargo di sekitar lokasi kejadian," ujarnya
4. Dua Nyawa Hilang dalam Proses Evakuasi
Salah seorang kru atau penumpang yang sudah berada di KM Berlian Selatan sempat mengabadikan proses evakuasi itu dalam sebuah video yang beredar ke grup-grup WhatsApp dan media sosial. Tampak bagaimana para penumpang KLM Lorena berebut naik ke kapal kargo tersebut.
Dalam proses inilah, dua di antara penumpang diduga gagal naik ke KM Berilan hingga tenggelam saat proses evakuasi. Kedua penumpang itu yakni Mohamad Khoirur Rohman (25), warga Desa/Kecamatan Gayam, Sumenep dan Hairi (50), warga Desa Pancor, Gayam, Sumenep.
Korban Hairi meninggal di lokasi kapal tenggelam saat proses evakuasi. Sedangkan Rohman meninggal saat sudah dievakuasi dan KM Berlian Selatan sedang perjalanan ke Pelabuhan Jangkar, Situbondo.
"Update sementara (korban meninggal) seperti itu. Nanti kami update lagi perkembangannya," ujar Komandan Tim Operasi SAR Basarnas Pos SAR Jember, Jefri dalam keterangan yang disampaikan kepada wartawan.
5. Penumpang Selamat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Penumpang KLM Lorena yang tenggelam di perairan Situbondo dievakuasi ke Pelabuhan Jangkar Situbondo. Para penumpang langsung menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Data sementara di kami total ada 57 penumpang. Tapi belum terkonfirmasi pasti," tambah Jefri.
Pasca-kejadian tersebut penumpang kapal langsung dievakuasi ke Pelabuhan Jangkar naik kapal kargo KM Berlian Selatan dan kapal milik tim SAR. Para penumpang selamat langsung diperiksa medis sedangkan penumpang yang luka dievakuasi ke RSUD Asembagus dan Puskesmas terdekat.
Sementara penumpang yang masih sehat tetap mendapatkan pemeriksaan di balai kesehatan Pelabuhan Jangkar untuk mengetahui kondisi kesehatannya sebelum dijemput keluarganya.
(irb/hil)