Sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) diprediksi mengalami hujan lebat pada hari ini, Rabu 4 Desember 2024. Hujan lebat yang mengguyur sejumlah wilayah berpotensi bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga tanah longsor.
BMKG menyebut curah hujan yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Timur dipengaruhi dinamika atmosfer, seperti fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer Rossby. Masyarakat diimbau mewaspadai bencana hidrometeorologi yang kemungkinan besar terjadi.
Dalam keterangannya, BMKG menyebut hujan lebat berdampak ini bisa menyebabkan jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, terjadi longsor dan guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah. Juga bisa menyebabkan volume aliran sungai meningkat dan banjir yang mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, masyarakat diminta berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, sebaiknya tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak. Pastikan untuk selalu memperbarui informasi terkait cuaca dan jika terjadi bencana berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan.
Daftar Kabupaten dan Kota di Jatim Hujan Hari Ini
Dilansir dari laman BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang diprediksi terjadi hingga 5 Desember 2024. Wilayah Jawa Timur masuk daftar potensi hujan sedang hingga lebat.
Hari ini, terdapat 18 wilayah di Jawa Timur, yang diperkirakan mengalami hujan lebat hingga berdampak bencana hidrometeorologi. Berikut daftar wilayah Jatim yang diprediksi hujan lebat hari ini, dirangkum dari Instagram BMKG Juanda.
- Banyuwangi: Kabat, Glagah, Giri, Wongsorejo, Songgon, Kalipuro, Licin
- Blitar Wlingi, Doko, Kesamben, Selorejo
- Bondowoso: Sempol
- Jember: Jombang, Sumberbaru, Semboro
- Kota Madiun: Kartoharjo, Manguharjo, Taman
- Kota Pasuruan: Purworejo, Bugul Kidul, Gadingrejo
- Kota Probolinggo: Kademangan, Wonoasih, Kedopak
- Lumajang: Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Kunir, Yosowilangun, Rowokangkung, Tekung, Lumajang, Pasrujambe, Senduro, Gucialit, Padang, Sukodono,
- Kedungjajang, Jatiroto, Randuagung, Sumbersuko
- Madiun: Kebon Sari, Dolopo, Geger, Dagangan, Wungu, Madiun, Jiwan, Balerejo, Pilangkenceng, Sawahan, Wonoasri
- Magetan: Parang, Lembeyan, Takeran, Kawedanan, Magetan, Panekan, Sukomoro, Bendo, Maospati, Barat, Karangrejo, Karas, Kartoharjo, Ngariboyo, Nguntoronadi
- Malang: Sumberpucung, Kepanjen, Ngajum, Kromengan, Wonosari, Ampelgading, Poncokusumo, Wajak, Tirtoyudo
- Ngawi: Kendal, Geneng, Kwadungan, Karangjati, Padas, Ngawi, Paron, Pangkur, Bringin, Gerih, Kasreman
- Pamekasan: Tlanakan, Pademawu, Galis, Pamekasan, Proppo, Palenggaan, Pegantenan, Larangan, Kadur
- Pasuruan: Kejayan, Wonorejo, Purwosari, Sukorejo, Pandaan, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan
- Probolinggo: Bantaran, Leces, Banyuanyar, Gending, Dringu, Tegalsiwalan, Sumberasih, Wonomerto, Tongas
- Sampang: Sreseh, Torjun, Sampang, Camplong, Omben, Kedungdung, Jrengik, Robatal, Pangarengan, Karangpenang
- Tuban: Bancar, Tambakboyo, Kerek, Montong, Jenu, Merakurak, Semanding, Tuban, Palang, Grabagan
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jatim Desember 2024
Dilansir laman BMKG, terjadi peningkatan potensi curah hujan pada bulan Desember 2024 yang dapat memicu cuaca ekstrem di seluruh wilayah Jawa Timur. Kondisi ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir hingga tanah longsor selama periode tersebut.
Kondisi ini dikarenakan wilayah Jawa Timur diprakirakan telah memasuki musim hujan dan beberapa wilayah sedang berada pada puncak musim hujan. Fenomena gelombang atmosfer MJO yang melintasi Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur.
Kondisi ini didukung dengan mulai aktifnya Monsun Asia yang menambah suplai uap air, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat, sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan
angin kencang selama musim hujan dan puncak musim hujan.
Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang.
(hil/irb)