PVMBG Minta Lubang Misterius Ditutup, Antisipasi Warga Blitar Terperosok

PVMBG Minta Lubang Misterius Ditutup, Antisipasi Warga Blitar Terperosok

Fima Purwanti - detikJatim
Jumat, 22 Nov 2024 15:18 WIB
lubang misterius di sungai kaliasat blitar diperiksa pvmbg
PVMBG pantau lubang misterius di Blitar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meninjau temuan lubang misterius alias sinkhole di Sungai Kaliasat Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kademangan, Blitar.

PVMBG meminta sinkhole ditutup mencegah adanya warga terperosok di lubang misterius tersebut.

"Kami rekomendasikan ditutup, bisa dengan batu, ijuk dan sebagainya. Karena nanti semakin banyak air (Hujan) yang masuk, akan semakin menggerogoti permukaan tanah. Nah ini berpotensi melebar pada zona atau permukaan bawah tanah," ujar Survayor Pemetaan PVMBG, Sumaryono saat ditemui detikJatim di lokasi, Jumat (22/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumaryono menyebutkan, penutupan sinkhole direkomendasikan agar tidak membahayakan warga sekitar. Khususnya bagi warga yang melintas di lokasi sekitar sinkhole, yang dikhawatirkan terperosok.

"Potensi bahaya ya yang melintas di sekitar situ (Sinkhole) saja. Berpotensi terperosok, karena itu bisa melebar dimensinya 12-16 meter," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Sumaryono, sinkhole berpotensi meluas dengan mengikuti zona rekahan berada di dalam sungai sekitar 12 meter. Sementara kedalaman lubang bisa mencapai maksimal sekitar 30-35 meter.

"Dari hasilnya memang terlihat kalau itu dibiarkan terus, maksimal kedalaman bisa sampai 30-35 meter. Potensi meluas ada, bisa mengikuti zona rekahan sekitar 12 meter," jelasnya.

Sumaryono menambahkan, PVMBG melakukan asesmen sinkhole tersebut dengan alat geolistrik. Hasilnya, tim PVMBG memberikan rekomendasi ke BPBD Blitar untuk menutup sinkhole tersebut.

Sementara, fenomena munculnya sinkhole biasa terjadi di daerah batu gamping dan batu kapur. Biasanya diawali hujan deras, genangan berlebihan dan sebagainya.

"Iya biasa terjadi di daerah batu gamping dan batu kapur. Biasanya hujan deras, kemudian ada pelarutan di bagian bawah dan mengalami retakan sampai dengan runtuh," tandasnya




(abq/fat)


Hide Ads