Penjelasan BMKG soal Hujan Es di Sidoarjo, Ini Penyebabnya!

Penjelasan BMKG soal Hujan Es di Sidoarjo, Ini Penyebabnya!

Firtian Ramadhani - detikJatim
Senin, 04 Nov 2024 14:10 WIB
Hujan es di Sidoarjo
Hujan es di Sidoarjo/Foto: Istimewa
Surabaya -

Fenomena hujan es terjadi di wilayah Taman, Sidoarjo. Seorang warga mengaku kaget saat rumahnya kejatuhan benda mirip kerikil, yang ternyata es.

BMKG menyebut, peralihan musim hujan yang terjadi di Jawa Timur, memang berpotensi turunnya hujan es. Fenomena hujan es terjadi kala di suatu wilayah sedang memasuki musim hujan atau puncak dari musim hujan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fenomena hujan es terjadi dari awan cumulonimbus dengan tinggi dasar awan rendah dan puncak awan yang tinggi," ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim kepada detikJatim, Senin (4/11/2024).

Oky menyebut, fenomena hujan es bisa terjadi saat wilayah tersebut memasuki peralihan musim hujan. Baginya, hujan es terjadi kala peralihan musim atau saat memasuki puncak musim hujan.

ADVERTISEMENT

"Adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan. Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb). Umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi," sebutnya.

Tentu, ini menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.

"Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan Cb atau istilah lain downdraft dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar," urainya.

"Kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencari secara cepat di udara," sambungnya.

Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi. Perubahan cuaca sewaktu-waktu bisa terjadi dengan cepat. Apabila masyarakat sudah melihat awan cumulonimbus berwarna hitam pekat menjulang tinggi, masyarakat harus segera berwaspada.

"Waspada terhadap hembusan angin kencang sesaat, hindari papan-papan reklame atau pohon-pohon yang rawan tumbang dan jika sedang melakukan perjalanan kemudian terjebak cuaca buruk dengan jarak pandang terbatas, segera cari tempat aman," imbaunya.

"Kalau sedang cuaca buruk dan tidak bisa melihat, jangan melanjutkan perjalanan dan segera minggir ke tempat aman, silakan melanjutkan kembali jika jarak pandang sudah membaik," tandasnya.




(irb/hil)


Hide Ads