Kinerja Baik Tim Pengendali Inflasi Daerah Banyuwangi Berbuah Penghargaan

Kinerja Baik Tim Pengendali Inflasi Daerah Banyuwangi Berbuah Penghargaan

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 19 Okt 2024 11:07 WIB
Tiga Besar TPIF Berkinerja terbaik se Jatim berhasil diraih Banyuwangi
Tiga Besar TPIF Berkinerja terbaik se Jatim berhasil diraih Banyuwangi Foto: Istimewa
Banyuwangi -

Kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyuwangi mendapat apresiasi dari Pemprov Jatim. Banyuwangi berhasil menduduki posisi tiga besar TPID berkinerja terbaik di wilayah Provinsi Jatim kategori kabupaten/kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, kepada Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah dalam forum High Level Meeting (HLM) TPID dan Forum Investasi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (17/10/2024) lalu.

Tiga Besar TPIF Berkinerja terbaik se Jatim berhasil diraih BanyuwangiTiga Besar TPIF Berkinerja terbaik se Jatim berhasil diraih Banyuwangi Foto: Istimewa

"Alhamdulillah, berkat kekompakan mulai dari tim TPID dan seluruh stakeholder, inflasi Banyuwangi selama setahun terakhir bisa kita jaga dengan baik. Inflasi year-on-year September 2023-2024 Banyuwangi sebesar 2,07 dengan IHK 106,46, salah satu yang terendah di Jawa Timur," kata Sugirah, Sabtu (19/10/2024).

Ia mengatakan, salah satu kunci terjaganya inflasi selain kerja sama yang baik adalah monitoring kondisi pasar secara rutin. Termasuk intens berkoordinasi dengan Bulog dan stakeholder terkait untuk ketersediaan pangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai lembaga seperti, Bank Indonesia, Bulog, hingga Badan Pangan Nasional (BPN). Pengendalian inflasi di sektor pangan sangat krusial apalagi menjelang hari libur natal dan tahun baru," tutur Sugirah.

Sugirah membeberkan sejumlah program untuk pengendalian inflasi daerah. Salah satunya adalah meningkatkan produktivitas bawang merah, komoditas ini termasuk yang rentan mengalami kenaikan harga. Petani bawang merah banyak menggunakan light trap yang fungsinya untuk menarik perhatian hama bawang merah agar tidak menempel di tanaman.

ADVERTISEMENT

Banyuwangi, kata dia, juga melakukan strategi pengendalian inflasi seperti melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ketersediaan pangan dan monev stabilisasi harga pasar. Melaksanakan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah yang melibatkan pelaku usaha dari gapoktan, Asosiasi Petani Cabai, Instansi Vertikal, BUMN (BULOG), Perpadi dan Hiswanamigas

Selain itu, sejumlah inovasi juga digalakan, seperti regenerasi ribuan petani muda dengan "Jagoan Tani", membuat Toko Pengendalian Inflasi Banyuwangi (TOP Si Wangi), dan perbaikan infrastruktur jalan untuk keperluan mobilitas distribusi bahan pokok. Inovasi ini juga turut andil dalam menjaga inflasi daerah.

"Kuncinya adalah sinergitas. Mengendalikan inflasi secara parsial dan sektoral tidak akan berhasil. Semua elemen pemerintah dan masyarakat harus terlibat aktif" terangnya.

Dalam pertemuan tersebut juga disepakati penandatanganan Kesepakatan Bersama (KSB) Kerjasama Antar Daerah (KAD) Intra Provinsi, melibatkan beberapa kabupaten seperti Pasuruan dengan Probolinggo, Banyuwangi dengan Nganjuk, dan Lumajang dengan Malang.




(ihc/ihc)


Hide Ads