Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut rumah pompa solusi mengatasi permasalahan banjir di Surabaya. Oleh karena itu pihaknya terus memperbanyak rumah pompa di sejumlah titik.
Saat ini Surabaya telah memiliki 77 rumah pompa. 16 Di antaranya baru dibangun tahun 2023-2024 seperti Rumah Pompa Bukit Barisan, Aquatic, Kebraon, Bulak, MERR, Gersikan, dan Undaan.
"Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan infrastruktur drainase di Surabaya," ujar Eri saat meninjau Rumah Pompa Bulak, Minggu (15/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah pompa ini bekerja untuk mempercepat laju air dari daratan kota menuju ke laut. Sehingga saat terjadi banjir atau genangan bisa lebih cepat dan mudah surut.
Dia mencontohkan dengan Rumah Pompa Bulak yang bisa mengatasi banjir di wilayah Nambangan, Tambak Deres, hingga Bulak.
"Sebelum ini dibangun, ketika terjadi banjir, air dialirkan memutar melewati saluran elevasi di kawasan Kecamatan Kenjeran. Maka saat ini pemkot melakukan crossing menuju ke Rumah Pompa Bulak sehingga air bisa langsung dialirkan ke laut," jelas Eri.
Pembangunan rumah pompa ini juga akan dievaluasi efektivitasnya ketika musim hujan tiba. Jika dirasa belum maksimal, maka akan dilakukan penambahan mesin pompa yang berukuran lebih besar.
"Ini ada yang 3 kubik, insyaallah di tahun nanti (2025) ada tambahan yang 5 kubik, jadi ada dua pompa. Kita lihat dahulu nanti di 2025, kita tambahkan yang 5 kubik, jadi nanti total ada 8 kubik. Sambil kita lihat apakah sudah bisa mengurangi, kajian-kajian itu diterapkan betul," tutur Eri.
Pemkot Surabaya juga tengah merencanakan untuk membangun lebih banyak rumah pompa di beberapa titik rawan banjir seperti kawasan Jalan Raya Raci, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal.
"Nanti di tahun 2025 akan lebih banyak dibangun rumah pompa untuk mengatasi wilayah yang ada genangan airnya," pungkasnya.
(abq/fat)