Sejumlah kawasan di Surabaya banjir akibat hujan lebat sejak pukul 15.30 WIB. Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan beberapa alasan mengapa Kota Pahlawan hari ini banyak titik banjir.
Eri mengatakan hujan hari ini rata di Surabaya dan paling parah di kawasan Selatan. Bahkan pertama kalinya dalam sejarag rumah pompa memiliki ketinggian air rata-rata 185 cm, seperti Sungai Injoko, Kebonrojo, hingga Avur Wonorejo.
"Ini baru sejarah yang terjadi di kota Surabaya sampai tingginya 185. Karena apa? Karena aliran airnya tidak bisa masuk ke sungai besar, seperti di Kali Surabaya dan di kali Jagir, karena sudah meluap. Kali Surabaya dan di Kali Jagir sudah tidak bisa menampung lagi, sehingga dia meluap sampai keluar, akhirnya saluran yang membuang ke Kali Surabaya kembali karena kalinya sudah tidak menampung," kata Eri saat mengecek banjir di kawasan Gayungan, Selasa (24/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini di Surabaya Selatan seperti di Prapen, Jemursari, Tenggilis banjir. Karena sungai Jagir yang ada di tengah sudah penuh dan meluber.
"Alhamdulillah ketika sekarang Hujannya sudah mulai reda kali Suroboyo Sungai jagirnya sudah mulai mengalir dan turun sedikit, maka sungai-sungai yang tadinya tidak bisa masuk ke sungai Jagir dan sungai Surabaya sekarang sudah bisa masuk," ujarnya.
Eri menjelaskan ketika hujan, air sungai melimpah. Sungai Jagir dan Sungai Surabaya sudah tidak bisa menampung air dan terjadi banjir. Tapi ketika hujan reda, sungai kembali mengalir lagi, air bisa masuk ke sungai lagi dan banjir mulai surut.
"Jadi tidak ada seperti daerah-daerah lain yang sampai 2 sampai 3 hari. Naudzubillahimindzalik saya nyuwun tulung doanya orang Surabaya agar kali Jagir dan kali Suroboyo ini tidak meluap seperti hari ini. Karena kali Suroboyo dan kali Jagir ini menampung air dari posisi Jombang, Mojokerto yang sebelum ke laut dia melewati Surabaya. Hari ini kami dapat kabar juga kontak teman-teman yang ada di Jombang, sudah terjadi banjir di sana, sehingga sungainya tidak menampung dan larinya ke Surabaya," jelasnya.
Eri menjabarkan aliran air memang menuju Surabaya untuk sampai ke laut. Sungai tumpuan utama ialah Jagir, bila tidak bisa lagi menampung maka meluap hingga banjir.
Eri berharap Surabaya tidak sampai seperti daerah tetangga banjir sampai lebih dari satu hari. Eri bersyukur Surabaya memiliki drainase yang terhubung, sehingga ketika hujan reda air banjir ikut surut perlahan.
"Ketika hujan reda, air yang di kali Surabaya dan di kali Jagir turun sedikit, maka langsung seperti ini sudah cepat. Tapi pemerintah kota membantu dengan mempercepat menggunakan mobil-mobil PMK,"
"Penanganan cepatnya ketika hari ini hujannya reda, air di kali Jagir sama kali Surabaya mengalir, akhirnya ada space sedikit air yang ada di saluran masuk ke sungai Surabaya dan Jagir. Setelah itu aliran masuk, yang di jalan masih antre untuk masuk ke saluran, dan saluran masuk ke sungai Jagir dan sungai Surabaya. Karena saluran masih antre maka kami menggunakan percepatan dengan mobil PMk untuk menyedot yang ada di jalan. Kalau dilihat salurannya masih peres, tapi jalannya sudah tidak ada airnya, karena sudah disedot menggunakan mobil PMK dan mobil DLH," pungkasnya.
(esw/iwd)