Ismail sendiri ketika dihubungi detikJatim mengakui dirinya begitu patah hati setelah lamarannya ditolak oleh orang tua Risa. Pria yang merupakan seorang nelayan di kampung halamannya itu sempat diminta oleh Risa untuk berhenti dari profesi nelayan itu karena Risa merasa kasihan.
Untuk itulah, sebelum berangkat meminang Risa ke Jember, Ismail merantau ke Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur pada Agustus 2024 untuk bekerja sebagai teknisi elektrik di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebulan bekerja di IKN, Ismail menerima gaji pertama yang jumlahnya pas-pasan. Dengan gaji yang pas-pasan itulah Ismail nekat berangkat ke Jember naik kapal laut dari Balikpapan ke Surabaya.
Dari Surabaya, Ismail melanjutkan perjalanan ke Jember naik bus dan sempat menjual HP miliknya di tengah perjalanan naik kapal penyeberangan kepada seorang sopir truk demi mendapatkan tambahan ongkos perjalanan.
"Uang yang saya bawa pas-pasan, terus juga gaji pertama dari IKN itu sudah kepotong uang makan. Jadinya ya HP yang saya punya dijual ke sopir truk," jelasnya.
Sebelum menjual HP itu, Ismail sudah mengirimkan seluruh kontak sanak saudaranya di Kalimantan kepada Risa supaya bisa tetap menghubungi mereka nanti ketika dapat pinjaman HP ketika tiba di Jember.
Ketika tiba pertama kali di rumah Risa, dia disambut sangat baik. Namun ketika dirinya menyampaikan niatan untuk melamar Risa, dia tidak menyangka, bukan hanya keluarga Risa yang menolak, bahkan sang kekasih hatinya itu juga turut menolak.
"Awalnya disambut baik oleh pacar saya dan keluarganya, tapi kemudian nggak tahu kenapa tiba-tiba pihak keluarga dan pacar saya itu menolak," kata Ismail. "Alasannya karena dia (Risa) masih belum cerai secara sah dengan suaminya. Dan pihak keluarganya juga menolak saya."
Kini Ismail telah berada di Kalimantan. Sabtu (7/9) malam, Rianto dan ketua RT setempat berinisiatif mengantar Ismail ke Terminal Tawangalun, Jember agar pria itu melanjutkan perjalanan ke Surabaya naik bus untuk kemudian berangkat ke Kalimantan Selatan naik kapal dari Tanjung Perak.
Ismail sendiri yang memutuskan pergi padahal menurut Rianto, Ismail sudah terlihat betah di Jember. Rianto bahkan sempat menawarkan kepadanya pekerjaan di Jember. Tapi setelah 2 hari penuh air mata itu, Ismail memutuskan pergi ke Kalimantan Selatan.
"Mas Ismail ini saya bantu beri ongkos untuk perjalanannya. Sebenarnya dia betah di sini (Jember), bahkan saya tawarkan untuk kerja di sini. Tapi ya karena suatu hal, beliau akhirnya memilih untuk ikut saudaranya kerja di kebun sawit di Kalimantan Selatan," ucapnya.
Selain dari dirinya, pihak keluarga Risa juga telah menambahkan ongkos perjalanan untuk Ismail sebesar Rp 1 juta. Bukan cuma itu, keluarga Risa sendiri menyampaikan simpati atas usaha Ismail untuk melamar putrinya tapi meminta maaf atas penolakan yang terpaksa disampaikan.
"Pihak keluarga perempuan juga telah melakukan permohonan maaf atas penolakannya terhadap mas Ismail ini, ya meskipun Mas Ismail masih merasakan kecewa," sambungnya.
(dpe/iwd)