Hari ini, tanggal 16 Agustus 2024, masyarakat Indonesia tengah bersiap untuk merayakan HUT ke-79 RI 17 Agustus 2024. Hari ini, 79 tahun lalu, juga ada peristiwa penting menjelang detik-detik proklamasi.
Selain itu, ada perayaan penting internasional yang dirayakan pada 16 Agustus. Lantas, tanggal 16 Agustus memperingati hari apa saja? Selain momen menyambut HUT RI, ini perayaan penting lainnya.
Peringatan 16 Agustus
Meski tidak diperingati secara resmi ataupun masuk daftar hari besar nasional, ada peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 16 Agustus, yaitu peristiwa Rengasdengklok. Berikut daftar hari penting yang diperingati setiap tanggal 16 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Peristiwa Rengasdengklok
Dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah, peristiwa Rengasdengklok menjadi awal perjalanan kemerdekaan Indonesia. Soetan Sjahrir langsung menemui Soekarna dan Moh Hatta setelah mendengar kabar Jepang menyerah kepada sekutu dalam Perang Asia Timur Raya.
Golongan muda dan Sjahrir mendesak Soekarno dan Moh Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, Soekarno dan Moh Hatta masih belum yakin dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Mereka juga ingin membahasnya dulu dalam rapat PPKI pada 16 Agustus 1945.
Pada 15 Agustus 1945 malam, golongan muda mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta. Mereka meyakini bahwa rakyat Indonesia berhak atas kemerdekaannya tanpa bergantung pihak lain, termasuk Jepang.
Golongan muda kemudian menculik Soekarno dan Moh Hatta untuk ke Rengasdengklok, Karawang pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB. Di sana, mereka didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno, Moh Hatta, dan Achmad Subardjo dengan golongan muda akhirnya tercapai. Soekarno dan Moh Hatta setuju mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.
Mereka kembali ke Jakarta untuk merumuskan teks proklamasi. Perumusan teks proklamasi dilakukan di ruang makan rumah Laksamana Tadashi Maeda. Teks proklamasi disusun Soekarno, Moh Hatta, Achmad Soebardjo. Teks proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno, dibantu Moh Hatta.
Menjelang pukul 10.30 WIB, para pemuda berbaris dengan tertib untuk mengikuti upacara proklamasi di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Soekarno membacakan teks proklamasi dan pidato singkat.
2. Hari Roller Coaster
Melansir situs National Today, Hari Roller Coaster diperingati setiap tanggal 16 Agustus. Jadi, tidak ada salahnya merayakan hari ini dengan naik wahana roller coaster dan merasakan sensasinya yang menguji adrenalin.
Rasakan menaiki roller coaster yang mendaki perlahan, kemudian berjalan naik turun di sepanjang lintasan melingkar dengan kecepatan tinggi. Berbagai bentuk dan macam roller coater bermunculan dengan teknologi canggih terbaru.
Menarik ke belakang, roller coaster pertama kali muncul di Rusia pada tahun 1500-an. Saat itu, roller coaster terbuat dari kayu dengan jalur licin yang dapat dilalui orang untuk meluncur turun. Namun saat itu, wahana ini seringkali mengakibatkan cedera pada penumpangnya.
Pada tahun 1700-an, roller coaster semakin populer sehingga ditambahkan roda pada kereta. Wahana ini jadi bisa dinaiki selama musim panas maupun musim dingin. Memasuki zaman keemasan roller coaster pada tahun 1900-an, mulai bermunculan inovasi seperti roller coaster berputar pertama di dunia.
Sayangnya, pada tahun 1950-an, roller coaster kehilangan peminatnya. Hal ini dipengaruhi masalah ekonomi yang terjadi pada masa Perang Dunia II. Saat itu, popularitas roller coaster memudar. Namun, seiring berjalannya waktu, wahana ini masih populer hingga saat ini.
3. Hari Menceritakan Lelucon
Hari Menceritakan Lelucon diperingati setiap tanggal 16 Agustus dengan lelucon, plesetan kata, kalimat rayuan, meme, dan masih banyak lagi. Lelucon sudah ada sejak 1900 SM. Banyak pendapat menyebut lelucon diciptakan pahlawan Yunani Palamedes, yang mengalahkan Odysseus selama Perang Troya.
Peringatan ini menjadi hari yang tepat untuk bersenang-senang dan tertawa. Apalagi tertawa tidak hanya menyehatkan jiwa, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Lelucon mampu menjadi pelipur lara saat menghadapi masa sulit dan mengubah kesedihan dengan tawa.
Tertawa juga menular, dunia pun selalu membutuhkan lebih banyak senyum dan tawa. Tidak ada aturan baku tentang lelucon. Awalnya hanya berupa cerita lucu yang ditulis maupun dibagikan secara lisan.
Lelucon harus singkat dan tidak bertele-tele, jika tidak, lelucon akan hilang di tengah jalan. Komedian tunggal bergantung pada penyampaian mereka untuk membuat penonton tertawa. Saat ini, format meme adalah yang paling banyak digunakan dalam budaya internet.
(ihc/irb)