Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) menyebut tanaman jagung menjadi komoditas yang potensial. Hal ini tak lepas dari kebutuhan pakan yang tinggi untuk sektor peternakan unggas.
"Potensinya (jagung di Kabupaten Kediri) sangat luar biasa. Karena jagung ini menjadi kebutuhan yang sangat mendasar untuk peternakan unggas," ungkap Mas Dhito, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/7/2024).
Data Dinas Pertanian dan Perkebunan (Pertahun) Kabupaten Kediri mencatat produksi jagung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sebagai contoh produksi jagung pipil kering, tahun 2021 sebanyak 346.759 ton, 2022 sebanyak 348.055 ton, dan 2023 naik menjadi 736.542 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangka memamerkan hasil panen jagung Dispertabun Kabupaten Kediri menggelar Farm Field Day (FFD) Parade Jagung Kediri 2024. Hasil panen yang ditunjukkan merupakan 24 varietas jagung unggul dari 16 produsen benih.
Mas Dhito berharap dengan ditunjukkannya 24 varietas jagung unggul dalam parade jagung itu, petani dapat mendapatkan informasi sekaligus melihat langsung keunggulan tiap varietas.
"Semoga jagung ini bisa menjadi komoditas (pertanian) unggulan kita, " kata Mas Dhito.
Acara yang digelar di Desa Semambung, Kecamatan Kayen, Kediri pada 24-25 Juli melibatkan 1.000 petani. Dalam kesempatan tersebut, Mas Dhito mengajak mereka untuk berdiskusi.
Melalui FFD ini, selain memfasilitasi petani mengetahui performa berbagai varietas jagung unggul, Mas Dhito berharap dapat mengetahui persoalan yang dihadapi para petani dalam usaha pertaniannya.
Adapun persoalan yang disampaikan petani dalam pertemuan itu, diantaranya terkait kebutuhan air, kestabilan harga pasca panen, kemudian peralatan pertanian.
"Ini tadi telah kita diskusikan dengan teman-teman petani untuk pemetaan nanti Kayen Kidul kalau memang kita jadikan kawasan agropolitan, apakah untuk jagung atau apa kita lihat nanti," pungkasnya.
(akd/ega)