Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menggelar silaturahmi bersama para masyaikh dan gawagis di Pringgitan Dalam Pendopo Panjalu Jayati, Kamis (27/3) malam. Dia mengucapkan terima kasih kepada para masyaikh dan gawagis yang telah membersamai dirinya bersama Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa.
Pria yang akrab disapa Mas Dhito itu mengakui di awal periode kedua kepemimpinan dirinya dihadapkan pada efisiensi anggaran. Namun dia berjanji akan tetap memperhatikan guru madin, termasuk pondok pesantren.
"Efisiensi tidak akan berdampak pada program-program yang sifatnya keagamaan khususnya guru madin dan yang kedua untuk pondok-pondok berkembang," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kabupaten Kediri, kata dia, program pemberian insentif bagi guru madin atau guru-guru agama nonformal telah berjalan sejak 2021 silam. Dia menekankan tujuan pemberian insentif ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah daerah kepada mereka yang telah mendidik moral generasi penerus bangsa.
Begitu pula dengan program pemberian bantuan stimulus bagi pondok pesantren. Hal itu lantaran dalam kunjungannya ke pondok pesantren masih ditemukan pondok yang kondisi bangunannya dinilai perlu pembenahan supaya lebih layak.
"Ini bagian komitmen kami Pemerintah Kabupaten Kediri terhadap pondok-pondok pesantren yang ada di kabupaten ini dan saat ini jumlahnya sekitar 180-an pondok," ungkapnya.
Seperti diketahui, program insentif bagi guru madin dan bantuan untuk pondok pesantren telah masuk dalam 17 program prioritas Mas Dhito bersama Mbak Dewi di periode kedua kepemimpinannya.
Selain program bidang keagamaan, dalam pertemuan itu Mas Dhito juga menyampaikan rencana pertemuan rutin bersama para masyaikh maupun gawagis.
Rencana Mas Dhito itu pun mendapat sambutan positif. KH Jauhar Nehru atau Gus Mahu menekankan para masyaikh dan gawagis siap melakukan pertemuan rutin guna memberi masukan untuk menyukseskan program pembangunan Kabupaten Kediri.
Para masyaikh dan gawagis, kata dia, memiliki tanggung jawab membantu dalam pembangunan sesuai bidang masing-masing. Karena itu menurutnya perlu kerja sama yang baik, sebagaimana tertuang pada bait lagu Indonesia Raya.
"Para masyaikh bagiane bangunlah jiwanya. Bagian bangunlah badannya bagiane mas bup (Mas Dhito)," ucapnya.
(akn/ega)