3 Bocah 1 Motor Nangis Saat Disetop Polisi: Jangan Pak, Nanti Jadi Gosip

Kemekel

3 Bocah 1 Motor Nangis Saat Disetop Polisi: Jangan Pak, Nanti Jadi Gosip

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 23 Jul 2024 22:01 WIB
Tiga bocah itu tertunduk lesu di bawah tenda pos Polisi Lalu Lintas. Satu di antaranya, menutup wajah dengan baju. Ketiganya duduk di atas sebuah bangku panjang. Di samping mereka, berdiri Kasat Lantas Polres Pidie Iptu Rina Bintar Handayani beserta seorang anggotanya.
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Tiga bocah berboncengan naik 1 motor tanpa memakai helm menangis histeris begitu kendaraannya disetop petugas polisi. Ketiganya kompak tidak mau diantar pulang. Alasannya, takut jadi gosip di kampung. Lho, lho, ini demi apa?

Peristiwa ini mewarnai rangkaian Operasi Patuh Semeru 2024 di Surabaya. Ketiga bocah itu dihentikan polisi di Frontage Road timur Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya arah Sidoarjo, Kamis (19/7) sore.

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan saat itu polisi tengah berpatroli mencari pengendara bandel di kawasan tersebut. Hingga muncul lah 3 bocah berboncengan 1 motor itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu anggota kami melihat ada 3 anak kecil ini naik motor bonceng 3 tidak pakai helm. Lalu, didekati oleh petugas dan dihentikan," kata Arif, Jumat (19/7/2024).

Baru saja polisi menghentikan laju kendaraan mereka, ketiga bocah itu langsung menangis. Saat petugas itu mau menanyai ketiganya, mereka menangis semakin histeris dan mengundang gelak tawa pengendara dan warga di sekitar lokasi.

ADVERTISEMENT

"Sempat ketakutan, sempat mau nekat putar balik dan kabur juga. Tapi Alhamdulillah kami bujuk, kami rayu pelan-pelan, hingga akhirnya mau (menurut)," ujar Arif.

Anggota Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya Ipda Candra menyatakan ketiga anak itu masih duduk di bangku SD. Saat ditanya polisi, mereka sempat saling lempar telunjuk hingga akhirnya mengakui cuma mau jalan-jalan.

Namun, ada satu anak yang punya alasan berbeda dari 2 anak lainnya. Dengan spontan bocah yang diperkirakan berusia 10 tahun itu bilang disuruh orang tuanya beli obat di apotek.

"Ada salah satu anak, yang paling kecil, sekitar umur 10 tahunan asal bicara. 'Baru beli obat, disuruh mama'," kata Candra.

Saat ditanya lebih detail, anak itu menangis makin histeris. Saat sudah lebih tenang, polisi menanyakan mereka mau membeli obat apa? Ibunya sakit apa? Apakah sudah membawa uang? Dengan lugu bocah itu menunjukkan uang yang dibawa.

"Pas ditanya ibunya sakit apa, katanya demam. Ditanya mau beli obat apa dan bawa uang berapa, mereka tunjukkan uang Rp 2 ribu. Lalu kami tanya lagi mau beli obat apa dengan uang cuma segitu? Malah nangis lagi," ujar Candra.

Kemekel merupakan salah satu rubrik khas detikJatim yang mengisahkan tentang sisi lucu dan kisah menggelitik sebuah peristiwa. Kemekel tayang setiap Selasa. Baca Kemekel di sini dan tetap setia membaca konten-konten menarik detikJatim!

Jangan Pak, nanti jadi gosip! Baca di halaman selanjutnya.

Karena menjadi perhatian orang-orang di sekitarnya, ketiga anak itu merasa malu dan dengan kompak menutup wajah dengan kaus masing-masing. Mereka juga berjalan menjauhi polisi dan motor yang mereka kendarai.

Polisi yang terus mencari tahu akhirnya mendapat informasi kediaman ketiganya. Rupanya rumah mereka tak jauh dari lokasi penindakan. Polisi pun bermaksud mengantar mereka pulang.

"Rumahnya di Siwalankerto, dekat dengan lokasi (penindakan). Kami ajak anak-anak itu pulang. Kami antar naik mobil," ungkapnya.

Namun, saat hendak diantar pulang, ketiganya kembali menangis kian histeris sembari menolak ajakan polisi. Dengan kompak mereka mengaku takut dimarahi oleh orang tua masing-masing.

Saat itulah terceletuk ucapan salah satu anak yang makin membuat polisi serta sejumlah pengendara lain yang sedang menjalani pemeriksaan kelengkapan kendaraan tertawa terbahak-bahak.

"Pas kita mau antar pakai mobil mereka tidak mau, malah marah-marah, nangis lagi. Mereka bilang 'Jangan, Pak, saya nanti dimarahi. Nanti malah jadi gosip di kampung, Pak'," kata polisi berpangkat 2 balok di pundaknya itu.

Untung saja ada seorang pengendara motor yang melintas kemudian menghampiri mereka. Ternyata pria itu adalah tetangga rumah mereka. Polisi pun meminta pria itu memanggil orang tua para bocah itu.

"Pemotor itu tadi menyampaikan kepada orang tua salah satu anak, lalu menjemput ke lokasi. Pas datang di lokasi, ayah salah satu anak itu pun langsung meminta maaf kepada kami dan menasihati ketiganya," katanya.

Petugas, kata Candra, memberikan edukasi singkat kepada orang tua dan ketiga anak itu soal keselamatan, keamanan, dan risiko berkendara di jalan raya tanpa mengindahkan aturan.

Apalagi ketiganya masih belum cukup usia untuk mengendarai kendaraan sendiri. Mereka pun pada akhirnya mau pulang ke rumah dan dihukum oleh orang tuanya tidak boleh naik motor.

"Anaknya diminta jalan kaki sampai rumah. Sebenarnya ya tidak tega, tapi alasan orang tuanya itu adalah bentuk hukuman karena mereka bandel," tutupnya.

Kemekel merupakan salah satu rubrik khas detikJatim yang mengisahkan tentang sisi lucu dan kisah menggelitik sebuah peristiwa. Kemekel tayang setiap Selasa. Baca Kemekel di sini dan tetap setia membaca konten-konten menarik detikJatim!

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads