Rotasi Inti Bumi Melambat hingga Berbalik Arah, Ini Dampaknya bagi Manusia

Kabar Sains

Rotasi Inti Bumi Melambat hingga Berbalik Arah, Ini Dampaknya bagi Manusia

Rachmatunnisa - detikJatim
Minggu, 14 Jul 2024 23:31 WIB
Inti Bumi
Inti bumi. (Foto: IFL Science)
Surabaya -

Komposisi Bumi lebih rumit daripada yang kita duga dan terus berubah setiap hari. Bagian dalam planet ini dapat dibagi menjadi tiga lapisan yang berbeda. Yakni kerak, mantel, dan inti.

Sejumlah teori menyatakan bahwa inti Bumi berputar secara independen dari planet kita yang berputar. Penelitian terbaru para ilmuwan mengungkapkan kecepatan rotasi inti Bumi melambat secara dramatis bahkan berbalik arah.

Inti Bumi

Inti Bumi adalah bagian terpanas, setara dengan permukaan Matahari. Inti Bumi terkubur sekitar 5.180 kilometer di dalam Bumi dan sebagian besar terdiri dari besi dan nikel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inti Bumi bagian dalam dikelilingi inti Bumi bagian luar yang terbuat dari logam cair yang berfungsi sebagai penghalang dengan bagian Bumi lainnya.

Penghalang ini memungkinkan inti Bumi, yang mirip dengan bola logam padat yang panas berputar secara independen dan tidak selalu sejajar dengan bagian Bumi lainnya.

ADVERTISEMENT

Rotasi Inti Bumi Melambat

Ahli seismologi Denmark Inge Lehmann menemukan inti dalam planet ini pada 1936. Sejak saat itu, para ilmuwan terus memperdebatkan kecepatan dan arah rotasinya.

Seperti dikutip dari Live Mint, salah satu alasan para ilmuwan punya bukti terbatas membuktikan pendapat mereka karena mustahil mengamati atau mengumpulkan sampel langsung dari bagian dalam Bumi.

Sebagian besar penelitian dan kajian didasarkan pada variasi antara gelombang dengan kekuatan serupa yang melewati inti pada waktu yang berbeda.

Data seismogram dari gempa dan ledakan berulang di Bumi menunjukkan kecepatan rotasi inti padat bagian dalam terus menurun dibandingkan permukaan Bumi selama beberapa tahun terakhir. Demikian menurut temuan baru yang diterbitkan di jurnal Nature pada bulan Juni 2024.

Penelitian itu tidak hanya memvalidasi perlambatan Bumi tetapi juga mendukung klaim ilmuwan yang dibuat pada 2023, bahwa perlambatan inti adalah bagian dari pola perlambatan dan percepatan beberapa dekade.

Model yang diusulkan pada 2023 menggambarkan pola kecepatan dan arah rotasi inti Bumi. Model itu mengusulkan bahwa inti dalam Bumi berputar lebih cepat daripada kerak Bumi di masa lalu, tetapi sekarang berputar lebih lambat.

Untuk sementara waktu, rotasi inti dan Bumi cocok. Kemudian, kecepatan rotasi inti Bumi berkurang lebih jauh hingga mulai bergerak ke arah sebaliknya.

"Temuan baru ini juga mengonfirmasi bahwa perubahan kecepatan rotasi mengikuti siklus 70 tahun," kata rekan penulis studi Dr. John Vidale, Dekan Profesor Ilmu Bumi di Dornsife College of Letters, Arts and Sciences, University of South California.

Dampaknya Terhadap Manusia

Vidale mengatakan fenomena inti Bumi bergerak melambat dan melawan arah rotasi dapat mengubah durasi satu hari dalam sepersekian detik. Bila rotasi inti Bumi terus melambat, tarikan gravitasinya akan menyebabkan lapisan luar Bumi berputar sedikit lebih lambat.

Pada akhirnya, kondisi tersebut dapat mengubah durasi hari di Bumi. Namun, dampak tersebut sangat sulit diperhatikan. Disebutkan Vidale, dampak ini bahkan tidak sampai membuat manusia perlu mengubah jam atau kalender untuk menyesuaikan perbedaan, terutama jika perubahannya hanya sementara.

Selain itu, belum diketahui persis seberapa sering inti Bumi bergerak melambat, tetapi ada kemungkinan bahwa putarannya terus-menerus mengalami percepatan dan perlambatan. Perubahan itu mungkin terjadi selama beberapa dekade lamanya. Oleh karena itu, diperlukan kumpulan data yang lebih lengkap untuk menyimpulkan apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.




(dpe/iwd)


Hide Ads