Pemasangan tiang pancang paku bumi untuk membangun Tunnel TIJ Surabaya merusak pipa PDAM pada Sabtu (6/7/2024) sore. Hingga Senin (8/7/2024) malam, petugas masih terus melakukan perbaikan.
Direktur Operasional PDAM Surya Sembada Surabaya Nanang Widyatmoko membantah peristiwa ini terjadi karena kurangnya koordinasi antarpihak.
"Koordinasi sudah dilakukan, jadi kami sudah diajak ngobrol oleh pihak terkait. Tetapi masalahnya pipa ini dibangun tahun 1903 dan catatan koordinatnya tidak ada," kata Nanang, Selasa (9/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami hanya menggambarkan bahwa di lokasi (proyek) ini ada pipa. Tetapi begitu sudah sampai lokasi proyek, pipanya di titik mana kita tidak tahu," sambungnya.
Menurut Nanang, untuk mengetahui letak jalur pipa lawas ini, harus dilakukan penggalian total hingga semua pipa terlihat. Namun, tidak memungkinkan jika dilakukan penggalian secara menyeluruh.
Untuk memperkirakan jalur pipa, metode test hole (pengetesan lubang) adalah cara yang paling mungkin digunakan. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan sebelum pemasangan tiang pancang dikerjakan.
"Kemarin test hole sudah (dilakukan) dan sudah ketemu punggung pipanya. Tapi ternyata pipanya ini miring, berubah posisi. Kalau perkiraan lurus, seharusnya pipanya tidak di sini (titik pembangunan)," ujar Nanang.
Lantaran pipa lawas yang rusak bukan merupakan jalur utama distribusi air, pihak PDAM Surabaya tidak merelokasinya. Mereka memutuskan untuk menutup saluran tersebut.
"Di kanan kirinya (pipa lama) sudah ada (pipa) sumber-sumber lain, maka (pipa lama) ini bisa kami putus tengahnya," terang Nanang.
"Pekerjaan memutus ini jauh lebih ringan daripada relokasi. Kalau kami relokasi, butuh waktunya jauh lebih panjang," pungkasnya.
(hil/fat)