4 Puasa Sunah di Bulan Muharam: Ini Niat Bacaannya Arab-Latin dan Artinya

4 Puasa Sunah di Bulan Muharam: Ini Niat Bacaannya Arab-Latin dan Artinya

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Senin, 24 Jun 2024 19:00 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa. Foto: Freepik
Surabaya -

Memasuki bulan Muharam, terdapat sejumlah amalan sunah yang dapat dikerjakan umat Islam. Salah satunya adalah puasa sunah. Anjuran puasa sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصَّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Artinya: Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadan adalah pada bulan Allah, yaitu Muharam. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun empat puasa sunah yang dapat dikerjakan umat Islam pada bulan Muharam. Lantas apa saja? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

4 Puasa Sunah di Bulan Muharam

Dikutip dari berbagai sumber, ada empat puasa sunah di bulan Muharam yang dapat dikerjakan umat Islam. Berikut daftar puasa sunah yang dianjurkan dikerjakan pada bulan Muharam.

ADVERTISEMENT

1. Puasa Tasua

Puasa sunah pertama yang dapat dikerjakan adalah puasa Tasua. Puasa ini dikerjakan pada 9 Muharam 1446 Hijriah yang jatuh pada Selasa 16 Juli 2024.

Puasa Tasua dianjurkan sebagai pembeda dengan kebiasaan puasa orang Yahudi. Adapun anjuran mengerjakan puasa ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW:

"Puasalah pada hari Asyura (10 Muharam) dan selisihilah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)

2. Puasa Asyura

Selanjutnya ada puasa Asyura yang dapat dikerjakan pada 10 Muharam. Menurut penanggalan Masehi 2024, tanggal tersebut jatuh pada Rabu 17 Juli 2024.

Puasa Asyura menjadi salah satu amalan sunah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut. Hafshah RA menyampaikan:

"Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)

Puasa Tasua dan Asyura dilakukan pada 9 dan 10 Muharam. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW dalam hadis dari Ibnu Abbas RA:

"Jika saya masih hidup hingga tahun depan, saya akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharam)." (HR Ahmad)

3. Puasa 11 Muharam

Tak hanya dua puasa sunah tersebut, umat Islam bisa melanjutkan puasa selama tiga hari seperti yang telah dianjurkan. Puasa ini disebut puasa 11 Muharam. Sesuai kalender Masehi 2024, tanggal 11 Muharam 1446 Hijriah jatuh pada Kamis 18 Juli 2024.

4. Puasa Ayyamul Bidh

Terakhir, ada puasa sunah Ayyamul Bidh yang dapat dikerjakan pada 13, 14, dan 15 Muharam. Dalam penanggalan Islam berarti jatuh pada 20, 21, dan 22 Juli 2024. Adapun riwayat Abu Dzar Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: Abu Dzar, jika kamu berpuasa tiga hari dalam suatu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15. (HR at-Tirmidzi)

Niat Puasa Sunah Muharam

Niat puasa sunah di bulan Muharam berbeda-beda untuk setiap puasanya. Berikut niat puasa untuk empat jenis puasa yang bisa dikerjakan di bulan Muharam.

1. Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa.

Artinya: Sengaja saya berpuasa sunnah hari Tasua pada esok hari karena Allah Ta'ala.

2. Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.

Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi 'aasyuuraa-a sunnatan lillahi ta'aalaa.

Artinya: Sengaja saya berpuasa sunnah hari Asyura pada esok hari karena Allah Ta'ala.

3. Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyaamil bidh sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: Saya berniat berpuasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala.

Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(irb/dte)


Hide Ads