Arti 1 Muharram Bagi Umat Islam dan Malam 1 Suro untuk Masyarakat Jawa

Arti 1 Muharram Bagi Umat Islam dan Malam 1 Suro untuk Masyarakat Jawa

Najza Namira Putri - detikJatim
Jumat, 21 Jun 2024 17:40 WIB
Ilustrasi 1 muharram 2024
Foto: Ilustrasi: Jelita Nurisia Fajrina
Surabaya - 1 Muharram atau malam 1 Suro adalah hari pertama Tahun Baru Hijriah dan bertepatan dengan tanggal awal kalender Jawa. Lantas, apa arti 1 Muharram dan Malam 1 Suro?

Umat Muslim biasanya menyambut 1 Muharram dengan menunaikan sejumlah amalan. Sementara, bagi beberapa masyarakat Jawa menganggap malam 1 suro berkaitan dengan mitos tertentu.

Arti 1 Muharram Bagi Umat Islam

Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU), Muharam merupakan salah satu bulan yang mulia bagi umat Muslim. Keutamaan bulan pertama di Tahun Baru Hijirah ini tercantum dalam Al-Qur'an, sebagaimana surat At-Taubah ayat 36 berikut ini.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: "Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (Surat At-Taubah ayat 36).

Selain itu, bulan Muharram disebut sebagai bulan Allah. Menurut Syekh Jalalauddin As-Suyuthi kelebihan dari bulan Muharram yakni pada penamaannya yang Islami dibandingkan nama bulan hijriah lainnya.

Nama bulan pada tahun hijriah selain Muharram dipakai pada masa jahiliah. Bulan Muharram pada masa itu dinamai Shafar Awwal. Sementara bulan seusai Muharam disebut Shafar Tsani.

Pada bulan Muharram juga ada puasa sunah yang tingkatnya satu level di bawah puasa ramadan. Sehingga, puasa pada bulan ini sangat dianjurkan. Pelaksanaannya pada 9, 10 dan 11 Muharram.

Keterangan ini sebagaimana dipaparkan Syekh Jalaluddin As-Suyuthi pada syarah hadis atas shahih Muslim, Ad-Dibaj fi Syarhi Shahihi Muslim Ibnil Hajjaj.

Arti Malam Satu Suro bagi Masyarakat Jawa

Malam satu Suro dimaknai sebagai bulan pertama kalender Jawa dan Islam. Masyarakat Jawa menyebut 'Suro' yang berarti bulan Muharram pada kalender hijriah.

Kata 'Suro' diambil dari kata 'Asyura' dalam bahasa Arab. Sebutan ini diinisiasi pemimpin Kerajaan Mataram Islam bernama Sultan Agung. Tetapi ia masih memadupadankan penanggalan Hijriah dengan tarikh Saka.

Hal ini bertujuan agar perayaan keagamaan digelar bersamaan umat Muslim. Sekaligus untuk menyatukan masyarakat Jawa yang terpecah kala itu. Yakni antara kaum Abangan atau Kejawen dan kaum Putihan atau Islam.

Masyarakat Jawa di beberapa wilayah mengartikan malam satu suro sebagai bulan yang menyeramkan. Bulan ini dianggap banyak terjadi bencana dan bulannya para makhluk halus.

Tak sedikit dari mereka yang masih meyakini adanya berbagai mitos yang pantang dilanggar. Salah satu mitos yang banyak berkembang di masyarakat yakni larangan keluar rumah saat malam satu Suro.


Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads