Efek Suhu Panas Ekstrem Bagi Para Jemaah Haji

Efek Suhu Panas Ekstrem Bagi Para Jemaah Haji

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Kamis, 20 Jun 2024 13:33 WIB
Jemaah haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Juni 2024.
Cuaca panas di Arab Saudi (Foto: Saudi Press Agency)
Surabaya -

Puncak pelaksanaan ibadah haji telah usai. Namun dilaporkan ada 500 lebih jemaah meninggal dunia diakibatkan suhu panas ekstrem. Tak hanya itu saja, ratusan jemaah lain juga harus mendapat perawatan intensif.

Diketahui, suhu terik mencapai 51 derajat celcius. Jumlah korban meninggal dunia dalam ibadah tahun ini juga meningkat dari tahun sebelumnya. Adapun 165 jemaah asal Indonesia yang juga meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.

Cuaca panas tersebut, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para jemaah haji, terutama pada kelompok usia lansia yang saat ini mendominasi kloter keberangkatan haji 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana efek panas yang ekstrem ini bagi para jemaah haji? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

Efek Panas Ekstrem Bagi Para Jemaah Haji

Adanya panas ekstrem di Arab Saudi ini membuat gangguan kesehatan para jemaah haji dapat terganggu. Berikut gangguan kesehatan akibat cuaca yang ekstrem :

ADVERTISEMENT

1. Dehidrasi

Efek panas ekstrem bagi para jemaah haji pertama adalah dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan cairan. Apabila hal tersebut terjadi, dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang lebih serius jika dibiarkan.

Para jemaah haji rentan kekurangan haji. Hal ini lantaran para jemaah haji kurang minum karena kegiatan banyak. Selain itu sebagian jemaah juga sering tidak banyak minum supaya tidak terlalu sering kencing karena antri kamar mandi juga biasanya lama.

Dengan demikian, jemaah haji tetap harus memperhatikan kebutuhan cairan tubuh. Apabila sampai dehidrasi dan tidak ditangani dengan baik maka jemaah haji dapat mengalami syok, koma, gagal ginjal, kejam, kram otot, bahkan kematian.

2. Masalah Pernapasan

Selanjutnya, panas ekstrem juga dapat menganggu pernapasan para jemaah haji. Hal ini dikarenakan pada saat cuaca panas, udara cenderung menjadi kering dan debu menjadi ringan. Dengan demikian, debu dapat masuk ke saluran pernapasan jemaah haji.

Mulanya hal ini menyebabkan iritasi terlebih dahulu. Selanjutnya akan membuat infeksi pada pernapasan.

3. Diare

Diare juga dapat dialami oleh para jemaah haji karena adanya suhu ekstrem. Prinsip penyakit ini sama seperti masalah pernapasan.

Hal ini dikarenakan cuaca yang cenderung kering dan debunya ringan, membuat debu mudah menyangkut di makanan.

Dengan demikian, makanan menjadi terkontaminasi oleh debu dan akhirnya menyebabkan diare. Penyebab lainnya karena banyak jemaah haji yang juga jarang atau tidak sempat mencuci tangan ketika makan. Hal tersebut juga dapat menjadi faktor jemaah haji mengalami diare

4. Heatstroke

Heatsroke menjadi salah satu penyebab kematian para jemaah haji tahun 2024. Heatstroke merupakan bentuk cedera panas serius dan perlu mendapatkan perawatan segera supaya menghindari risiko cacat permanen atau kematian

Apabila seseorang terkena heatstoke, mereka akan mengalami sakit kepala sampai berdenyut, mual dan muntah, kulit memerah, suhu tubuh tinggi, hingga jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

Berdasarkan laporan dari pihak berwenang Saudi, terdapat 2000 jemaah yang menjalani perawatan karena mengalami heatstroke. Akan tetapi angka tersebut belum diperbarui sejak akhir pekan lalu. Mereka belum menginformasikan lebih lanjut tentang korban jiwa.

Mengatasi Cuaca Panas Ekstrem

1. Minum banyak air untuk menghindari tubuh dari dehidrasi minimal 2-4 gelas. Minuman yang terbaik yakni air putih
2. Hindari menggunakan pakaian berlapis-lapis
3. Jangan lupa gunakan topi atau penutup kepala apabila memungkinkan
4. Apabila memungkinkan, carilah tempat yang teduh
5. Segera mandi dengan air yang bersuhu dingin setelah selesai beraktivitas

Tips Menghadapi Cuaca Panas Saat Berhaji

Dilansir dari kemenkes, beberapa tips bisa meminimalisir dampak cuaca panas bagi tubuh para jemaah haji yang wajib untuk diketahui. Di antaranya adalah:

1. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti, payung, kacamata hitam, botol semprot, masker dan alas kaki

2. Penuhi cairan di dalam tubuh dengan minum air putih minimal 1 jam sekali atau jangan sampai menunggu haus

3. Setiap jamaah haji yang ingin meninggalkan penginapan, tidak lupa untuk membawa kantong kresek sebagai tempat menyimpan alas kaki

4. Apabila memiliki keluhan kesehatan selama melaksanakan kegiatan haji, segera hubungi petugas kesehatan atau konsultasikan kepada dokter kloter

Dengan mengetahui berbagai tips menghindari dampak cuaca panas saat di Tanah Suci, diharapkan bisa menjalankan ibadah haji dengan khusyu dan lancar serta terhindar dari berbagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan.


Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(irb/fat)


Hide Ads