Suhu Makkah Tembus 42 Derajat, Ini Saran untuk Jemaah Haji

Kabar Haji 2025

Suhu Makkah Tembus 42 Derajat, Ini Saran untuk Jemaah Haji

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 14 Mei 2025 10:15 WIB
Jamaah calon haji menutup kepala menggunakan kain usai shalat zuhur di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jamaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunah atau program ziarah terkait suhu di Mekah mencapai 45 derajat celsius. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
ilustrasi suhu panas di Saudi Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Jakarta -

Jemaah haji yang kini berada di Madinah dan Makkah diimbau untuk mewaspadai suhu tinggi yang berbeda jauh dengan cuaca di Indonesia. Saat siang hari, suhu di Tanah Suci dapat mencapai hingga 42 derajat Celcius.

Kondisi cuaca panas ini biasanya memuncak menjelang waktu salat Ashar. Setelah itu, suhu akan mulai menurun mendekati Magrib dan Isya. Meskipun malam telah tiba, suhu di wilayah Makkah diperkirakan masih berkisar di angka 31 derajat Celcius.

Guna menjaga stamina dan mencegah kelelahan, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Ali Machzumi membagikan sejumlah tips bagi jemaah. Salah satunya adalah menghindari salat di Masjidil Haram saat terik siang hari. Ali menyarankan jemaah agar memilih waktu petang untuk beribadah di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat cuaca terik, jemaah sebaiknya salat di hotel pada waktu siang hari. Di hotel sudah tersedia musala. Walaupun siangnya salat di hotel, insyaallah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram. Dan salat di Masjidil Haram pada petang hari, yaitu salat Magrib, Isya, dan Subuh," katanya seperti dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, Rabu (14/5/2025).

Imbauan ini disampaikan mengingat masa tinggal jemaah di Makkah masih cukup panjang hingga puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 5 Juni 2025.

ADVERTISEMENT

"Sebaiknya simpan tenaga untuk Armuzna, terutama bagi yang lansia, jangan diforsir agar tidak kelelahan," kata Ali.

Dalam upaya mengatur ritme aktivitas, Ali menjelaskan bahwa jemaah yang tiba dari Madinah akan diberikan waktu istirahat terlebih dahulu sebelum menunaikan umrah wajib.

Sementara itu, bagi jemaah yang datang dari Indonesia melalui Jeddah, umrah wajib dianjurkan dilakukan pada malam hari.

"Untuk jemaah haji gelombang II agar sudah memakai kain ihram dari embarkasi. Kemudian mengambil miqat di Yalamlam atau Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan bersiap menunaikan umrah wajib pada malam harinya," imbaunya.

Tips berikutnya, kata Ali, adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih, minimal dua liter per hari, mengingat cuaca panas dan udara kering di Makkah.

"Selalu membawa air minum untuk menghindari dehidrasi. Hal ini penting karena cuaca yang cukup panas. Suasana di kota Makkah ini kita lihat memang suasananya bebatuan dan padang pasir," ujarnya.

Selain itu, jemaah juga diimbau untuk menggunakan payung atau penutup kepala saat beraktivitas di luar ruangan.

"Selalu pakai penutup kepala atau payung saat di luar ruangan, mengingat panasnya menyengat," imbaunya.

Terakhir, ia mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh, mengonsumsi vitamin secara rutin, serta memakai kacamata hitam guna melindungi mata dari terik matahari.




(dvs/kri)
Panduan Haji dan Umrah

Panduan Haji dan Umrah

55 konten
Panduan haji dan umrah diharapkan dapat membantu jemaah haji lebih mudah untuk mendapatkan informasi.

Hide Ads