Niat, Waktu dan Cara Mandi Sunnah Saat Hari Raya Idul Adha

Niat, Waktu dan Cara Mandi Sunnah Saat Hari Raya Idul Adha

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Senin, 10 Jun 2024 22:00 WIB
Ilustrasi Hari Raya Idul Adha.
Ilustrasi Idul Adha (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sensvector)
Surabaya -

Umat Islam di seluruh dunia tengah bersiap diri untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah dengan penuh khusyuk dan sukacita. Momen istimewa ini tidak hanya diwarnai dengan ibadah salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban. Tetapi juga dengan amalan-amalan sunnah lainnya, salah satunya adalah mandi Idul Adha.

Mandi Idul Adha merupakan anjuran Rasulullah SAW yang memiliki banyak keutamaan. Mandi ini bertujuan untuk membersihkan diri dari hadas besar maupun kecil, serta mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah salat Idul Adha.

Dengan melaksanakan mandi Idul Adha, diharapkan umat Islam dapat menyambut hari raya dengan hati yang bersih dan penuh kekhusyukan. Anjuran untuk mandi besar ini telah dijelaskan dalam hadis berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha." (HR Imam Bukhari dan Muslim).

Mandi yang dimaksud adalah mandi besar yang melibatkan mengguyur seluruh tubuh, dari kepala hingga kaki, dengan air.

ADVERTISEMENT

Selain itu, anjuran untuk mandi sunnah ini juga tertuang dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri jilid 1 yang ditulis oleh Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuri. Dalam bagian yang membahas mandi-mandi yang disunnahkan, disebutkan bahwa mandi pada hari Idul Adha merupakan salah satu mandi yang dianjurkan. Berikut kutipan dari kitab tersebut:

غسل (العيدين) الفطروالاضحى

Artinya, "Dan (kedua) mandi dua id, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri Jilid 1, Dar al-Minhaj, 2016)


Niat Mandi Idul Adha

Dilansir dari laman NU Online, mandi Idul Adha ini bukan hanya mandi biasa, melainkan mandi yang disertai niat khusus. Niat ini penting untuk membedakan mandi Idul Adha dari mandi-mandi biasa maupun mandi sunnah lainnya. Berikut adalah niat mandi Idul Adha yang sebaiknya diucapkan:

نَوَيْتُ سُنَّةَ الْغُسْلِ لِعِيْدِ الْأَضْحَى

Nawaitu sunnatal ghusli li 'Idil Adlha

Artinya, "Saya niat sunnah mandi Idul Adha."


Waktu Mandi Idul Adha

Waktu pelaksanaan mandi sunnah ini dimulai sejak tengah malam pada hari raya Idul Adha, yakni tanggal 10 Dzulhijjah. Namun, yang paling utama adalah melaksanakan mandi ini setelah masuk waktu Subuh. Jika mandi ini dilakukan sebelum tengah malam, maka hukumnya tidak sah dan tidak termasuk dalam mandi Idul Adha.

Tata Cara Mandi Idul Adha

Agar lebih sempurna, berikut adalah panduan lengkap mandi untuk salat Idul Adha dari awal hingga akhir.

1. Membaca niat mandi Idul Adha dan melangkah masuk ke kamar mandi

Mulailah dengan membaca niat mandi salat Idul Adha. Setelah itu, masuklah ke kamar mandi dengan melangkahkan kaki kiri terlebih dahulu, diikuti kaki kanan.

2. Membasuh telapak tangan

Setelah membaca niat, basuhlah kedua telapak tangan sebanyak tiga kali menggunakan air mengalir untuk memulai mandi.

3. Bersihkan seluruh najis di anggota badan

Sebelum mengguyur badan, bersihkan terlebih dahulu kotoran atau najis yang ada di anggota badan sampai benar-benar bersih menggunakan air mengalir.

4. Berwudu seperti saat akan salat

Setelah semua kotoran dan najis dibersihkan, lanjutkan dengan beruwudu seperti hendak salat. Mulailah dari mencuci tangan hingga membasuh kaki.

5. Siram anggota badan dari sisi kanan

Siramlah anggota badan mulai dari sebelah kanan, masing-masing sebanyak tiga kali, kemudian lanjutkan ke bagian kiri juga tiga kali. Setelah itu, lanjutkan mandi seperti biasa dengan menggunakan sabun, sampo, dan menyikat gigi hingga benar-benar bersih.

6. Bilas tubuh

Pada tahap terakhir, bilas seluruh tubuh dengan air mengalir sampai bersih, mulai dari sisi kanan ke kiri. Akhiri dengan berwudu kembali untuk salat seperti biasa.

Anjuran untuk mandi sunnah Idul Adha ini berlaku untuk semua umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Bahkan, mereka yang sedang berhalangan untuk shalat, seperti perempuan yang sedang haid atau nifas, atau karena alasan lainnya, juga tetap dianjurkan untuk melaksanakan mandi sunnah ini.

Dengan melaksanakan mandi Idul Adha sesuai anjuran, umat Islam diharapkan dapat menyambut hari raya dengan kesucian dan kekhusyukan. Semoga seluruh umat Islam dapat menjalani ibadah ini dengan hati yang bersih dan penuh rasa syukur. Selamat merayakan Idul Adha 1445 Hijriah!


Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dpe/fat)


Hide Ads