Meski tidak ada hadits shahih, para ulama sepakat bahwa mandi pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah. Amalan ini dilakukan sebagai bentuk persiapan menyambut hari besar.
Dikutip detikHikmah dari kitab al-Badr al-Munir disebutkan bahwa hadits-hadits tentang mandi pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha adalah dhaif. Meskipun demikian, ada pendapat-pendapat yang baik dari para sahabat Rasulullah SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun tidak terdapat hadits yang secara eksplisit memerintahkan mandi pada hari raya, sejumlah atsar dari sahabat dan pandangan ulama mendukung praktik tersebut.
Albani mengatakan, "Dalil paling baik untuk kesunahan mandi hari raya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi. Ia berkata bahwa ada seorang yang bertanya kepada Ali bin Abi Thalib RA tentang mandi. Ali menjawab, 'Mandilah tiap hari jika kamu mau.' Lelaki itu berkata, 'Bukan. Maksudku mandi yang benar-benar mandi.' Ali menjawab, '(Mandilah) untuk hari Jumat, hari Arafah, hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.' Sanad hadits ini sahih."
Dalam riwayat lain dari Abdullah bin Umar:
ΨΉΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΨΉΩ Ψ£ΩΩΩΩ ΨΉΩΨ¨ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩ ΨΉΩΩ ΩΨ±Ω ΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨΊΩΨͺΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ·ΩΨ±Ω ΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ£ΩΩΩ ΩΩΨΊΩΨ―ΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ΅ΩΩΩΩΩ
Artinya: "Dari Nafi', bahwa Abdullah bin Umar biasa mandi pada hari Idul Fitri sebelum pergi ke tempat salat." (HR Malik dalam Al-Muwatta')
Kemudian dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri jilid 1 yang ditulis oleh Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad al-Bajuri. Dalam bagian yang membahas mandi-mandi yang disunnahkan, disebutkan bahwa mandi pada hari Idul Adha merupakan salah satu mandi yang dianjurkan. Berikut kutipan dari kitab tersebut:
ΨΊΨ³Ω (Ψ§ΩΨΉΩΨ―ΩΩ) Ψ§ΩΩΨ·Ψ±ΩΨ§ΩΨ§ΨΆΨΩ
Artinya: "Dan (kedua) mandi dua id, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri Jilid 1, Dar al-Minhaj, 2016)
Berdasarkan dalil ini, mayoritas ulama mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hanbali menyatakan bahwa mandi sebelum salat Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah.
Tata Cara Mandi Sunnah
Dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, mandi yang bersifat ibadah pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tata cara beliau ini menjadi sunnah yang perlu diikuti umat Islam. Berikut caranya:
1. Membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali
2. Membersihkan kemaluan
3. Berwudhu seperti wudhu salat
4. Menyiram seluruh tubuh dengan air, dimulai dari kepala, lalu sisi kanan, kemudian sisi kiri
5. Memastikan seluruh bagian tubuh terkena air, termasuk sela-sela jari dan lipatan tubuh
Niat Mandi Idul Adha
Mandi Idul Adha dapat didahulukan dengan membaca niat. Berikut adalah bacaan niat mandi Idul Adha dalam tulisan Arab, latin dan artinya:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΨΆΩΨΩΩ
Latin: Nawaitu sunnatal ghusli li 'Idil Adlha
Artinya, "Saya niat sunnah mandi Idul Adha."
Waktu Pelaksanaan
Mandi sunnah Idul Adha dapat dimulai sejak tengah malam pada Hari Raya Idul Adha, yakni tanggal 10 Dzulhijjah. Namun, yang paling utama adalah melaksanakan mandi ini setelah masuk waktu Subuh. Jika mandi ini dilakukan sebelum tengah malam, maka hukumnya tidak sah dan tidak termasuk dalam mandi Idul Adha.
(astj/astj)