3 Mei diperingati sebagai Hari Pers Sedunia atau World Press Freedom Day. Merayakan peringatan ini, mari mengenal tokoh pers legendaris Indonesia. Ada siapa saja ya?
Tujuan perayaan ini untuk meningkatkan kesadaran, menghormati, dan menjunjung tinggi hak kebebasan bersuara. Juga sebagai upaya mempertahankan berekspresi dan menjaga keselamatan para jurnalis.
Tokoh Pers Legendaris Indonesia
Indonesia memiliki beberapa tokoh pers yang legendaris. Lantas siapa saja tokoh pers legendaris di Indonesia? Dikutip dari berbagai sumber, berikut tokoh-tokoh pers legendaris di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tirto Adhi Soerjo
Tirto Adhi Soerjo dikenal sebagai Bapak Pers Indonesia. Ia lahir di Blora, Jawa Tengah pada 1880. Pada 1907, Tirto mendirikan sebuah surat kabar bernama Medan Prijaji dengan modal sendiri.
Medan Prijaji menjadi surat kabar nasional pertama di Indonesia. Surat kabar tersebut menggunakan bahasa Melayu dalam tulisannya. Selain itu, Tirto selalu mempekerjakan jurnalis dan pekerja asli Indonesia.
Sebagai seorang wartawan, ia merupakan tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia. Ia juga dikenal sebagai perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Tanah Air.
2. Ernest Douwes Dekker
Ernest Douwes Dekker atau yang dikenal Dr. Danudirja merupakan salah satu pahlawan Indonesia. Ia lahir pada 8 Oktober 1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Douwes Dekker merupakan keturunan dari pasangan campuran Indo-Eropa.
Ia terjun di bidang jurnalistik setelah kembali dari perang Boer Kedua (1899-1902). Pada 1905, ia bekerja di surat kabar De Locomotief. Melalui jurnalistik, Douwes Dekker banyak mengkritik kinerja pemerintah kolonial dengan tulisan-tulisannya yang tajam.
Baca juga: Sejarah Panjang Peringatan Hari Buruh 1 Mei |
3. Ruhana Kudus
Ruhana Kudus merupakan jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Rohana Kudus lahir pada 20 Desember 1884 di Kota Gadang, Sumatera Barat. Nama lahirnya Siti Roehana Koeddoes.
Memiliki hobi membaca sejak kecil membuat Rohana Kudus akhirnya terjun menjadi seorang jurnalis. Rohana juga menjadi perempuan yang turut memperjuangkan kedudukan perempuan supaya setara dengan kaum laki-laki.
Pada 10 Juli 1912, ia mendirikan surat kabar perempuan pertama di Indonesia. Rohana dipercaya menjadi pimpinan redaksi dalam surat kabar bernama Soenting Melajoe oleh Datuk Sutan Maharadja.
4.DjamaluddinAdinegoro
![]() |
Djamaluddin Adinegoro merupakan salah satu wartawan dan sastrawan Indonesia. Ia merupakan adik dari Muhammad Yamin. Ia lahir pada 14 Agustus 1904 di Talawi, Sumatera Barat.
Adinegoro mendalami jurnalistik saat ia sedang menempuh pendidikan di Berlin selama empat tahun. Pengalaman tersebut membuatnya memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dalam bidang jurnalistik.
Ia memulai kariernya sebagai wartawan di majalah Caya Hindia. Ia kerap berpindah-pindah tempat kerja. Hingga akhirnya bekerja di Kantor Berita Nasional sampai akhir hayatnya.
5. S.K Trimurti
![]() |
Soerastri Karma Trimurti atau yang lebih dikenal dengan nama S.K Trimurti merupakan salah satu wartawan perempuan di Indonesia. Ia lahir pada 11 Mei 1912 di Boyolali.
S.K. Trimurti merupakan seorang jurnalis perempuan yang cerdik dan tidak mengenal takut. Berawal dari pengalamannya mendekam di penjara karena ikut menyebarkan propaganda, Trimurti tertarik terjun ke dunia jurnalistik.
Ia juga dikenal sebagai jurnalis yang kritis. Trimurti kerap mengganti-ganti nama supaya tidak tertangkap. Bersama suaminya, Sayuti Melik, ia menerbitkan sebuah majalah mingguan Pesat pada 1938.
Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/fat)