Malam Lailatul Qadar Segera Datang, Kenali 6 Tanda-tandanya

Malam Lailatul Qadar Segera Datang, Kenali 6 Tanda-tandanya

Alifia Kamila - detikJatim
Rabu, 27 Mar 2024 19:45 WIB
Ilustrasi malam lailatul qadar yang terletak pada akhir Ramadan.
Ilustrasi malam Lailatul Qadar. Foto: Getty Images/iStockphoto/pinnacleanimates
Surabaya - Lailatul Qadar menjadi malam yang dinantikan muslim saat Ramadan. Sebab, Lailatul Qadar memiliki nilai yang lebih baik dari seribu bulan. Apa saja tanda-tanda malam Lailatul Qadar?

Umat Islam berlomba-lomba untuk bisa meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar. Biasanya dengan mengerjakan ibadah malam (qiyamul lail) agar bisa bertemu dengan malam tersebut.

Tanda-tanda Lailatul Qadar

Namun, Allah SWT merahasiakan waktu pasti datangnya malam Lailatul Qadar dari manusia. Meski begitu, ada tanda-tanda khusus yang mengisyaratkan datangnya malam penuh berkah ini. Berikut enam tanda-tanda datangnya malam Lailatur Qadar.

1. Tanda Alam

Pada hari terjadinya Lailatul Qadar, alam menampakkan fenomena yang tidak seperti biasanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis ketika ditanya tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar.

فقد سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن علاملت ليلة القدر فقال هي ليلة بلجة اي مشرقة نيرة لاحارةولا باردة ولاسحاب فيها ولامطر ولاريح ولايرمى فيها بنجم ولاتطلع الشمس صبيحتها مشعشة

Artinya: Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar, maka beliau bersabda: 'Yaitu malam yang terang dan bercahaya, udaranya tidak panas dan tidak dingin, tidak ada mendung dan tidak ada hujan, tidak ada gerak angin dan tidak ada bintang yang dilempar. Paginya matahari terbit dengan terang tapi tidak terlalu terik memancar'." (HR. Ahmad)

2. Matahari Tidak Menyilaukan

Tanda Lailatul Qadar yang kedua masih seputar fenomena alam. Selain sabda sebelumnya, Rasulullah SAW juga pernah menyampaikan matahari akan terbit dengan tidak menyilaukan saat Lailatul Qadar.

صَبِيْحَةُ لَيْلَةِ الْقَدْرِ تَطْلُعُ الشَمسُ لاَ شعاع لَهَا، كَاَنَهَا طَشْتٌ حَتَّى تَرْتَفَعُ

Artinya: Pagi hari pada malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi. (HR Muslim)

Terdapat pula hadis yang menunjukkan salah satu tanda Lailatul Qadar adalah matahari terbit dengan cenderung berwarna putih.

هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةٍ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

Artinya: Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan, tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru. (HR Muslim Nomor 762)

3. Suasana Malam yang Tenang

Allah SWT akan menurunkan rahmat-Nya saat Lailatul Qadar. Sehingga hari itu memiliki malam dengan ketenangan yang lebih dari biasanya.

إنها ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة تجري على الناس رحمة فيها

Artinya: Sesungguhnya malam itu adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada malam itu turun rahmat kepada manusia. (HR. Ahmad)

4. Bulan Tampak Separuh Bulat

Hadis lain juga menyebutkan bahwa bulan akan tampak separuh bulat pada Lailatul Qadar. Berikut bunyi hadis yang menerangkan tanda tersebut.

"Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, 'Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, 'Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan'." (HR. Muslim)

5. Terjadi Hari-Hari Terakhir Ramadan

Rasulullah SAW tidak pernah secara spesifik menyebutkan waktu pasti kapan Lailatul Qadar. Namun, ada hadis yang bisa menjadi petunjuk bahwa malam yang lebih baik dari seribu bulan ini terjadi pada 10 hari terakhir Ramadan.

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. (HR Bukhari dan Muslim)

Terlebih, Rasulullah SAW turut membangunkan keluarganya untuk memperbanyak ibadah pada malam 10 hari terakhir sebagaimana kesaksian Aisyah RA.

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، و أحيا ليليه، و أيقظ أهله

Artinya: Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam apabila telah masuk 10 terakhir bulan Ramadhan beliau menguatkan sarungnya (bersungguh-sungguh), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Selain sabda Rasulullah SAW, beberapa sahabat diriwayatkan pernah bermimpi yang menunjukkan Lailatul Qadar datang di tujuh hari terakhir.

أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

Artinya: Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahwa Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barang siapa yang berupaya untuk mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada tujuh hari terakhir. (muttafaqun 'alaihi dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma)

6. Terjadi di Malam Ganjil

Selain terjadi pada 10 hari terakhir, Rasulullah SAW juga memberi petunjuk bahwa Lailatul Qadar berada di malam ganjil.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

Artinya: Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari 10 hari terakhir (bulan Ramadan). (HR. Al-Bukhari dari Aisyah RA)

Sementara, mayoritas ulama mendugaLailatul Qadar terjadi pada malam ke-27, salah satunya Al Imam As-Syafi'i. Atas kepercayaan ini, banyak negara muslim menyeleggarakan ihtifal ilailatil qadar setiap malam ke-27. Begitu pula dengan khatam Qur'an di Masjidil Haram.

Angka 27 ini ternyata memiliki alasan khusus. Ini berdasarkan surat Al-Qadr yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar memiliki 30 kata. Kata ke-27 dari surat tersebut merupakan "hiya" yang menjadi kata ganti dari Lailatul Qadar. Kata ini terletak pada ayat kelima.

سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

Artinya: Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr ayat 5)

Ada pula ulama berpendapat bahwa kata Lailatul Qadar terdiri dari sembilan huruf dan diulang sebanyak tiga kali dalam surat Al-Qadr. Jika dikalikan maka akan berjumlah 27.

Perkiraan Lailatul Qadar yang menghampiri muslim pada malam ke-27 Ramadan ini juga dilandaskan pada sabda Nabi dalam hadis berikut.

لَيْلَةُ سَبْع وَعِشْرِيْنَ

Artinya: (Dia adalah) malam ke-27. (HR Abu Dawud, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan radliyallahu 'anhuma, dalam Shahih Sunan Abi Dawud. Sahabat Ubay bin Ka'b radhiyallahu 'anhu menegaskan:

والله إني لأعلمها وأكثر علمي هي الليلة التي أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم بقيامها هي ليلة سبع وعشرين

Artinya: Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadar) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan salat padanya, yaitu malam ke-27. (HR Muslim)

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads