Kapan Malam Lailatul Qadar 2025? Ini Penjelasan beserta Tanda-tandanya

#RamadanJadiMudah by BSI

Kapan Malam Lailatul Qadar 2025? Ini Penjelasan beserta Tanda-tandanya

St. Fatimah - detikSulsel
Senin, 17 Mar 2025 08:40 WIB
Ilustrasi lailatul qadar
Foto: Freepik
Makassar -

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa karena di dalamnya terdapat berbagai keutamaan. Salah satunya adalah adanya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih mulia daripada seribu bulan.

Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al-Qadr ayat 3. Dikutip dari buku Meraih Keagungan Lailatul Qadar yang ditulis oleh Dr Muhammad Yusran Anshar LC MA, Allah SWT berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.

Karena keutamaannya tersebut, malam Lailatul Qadar sangat dinanti oleh umat muslim di bulan suci Ramadhan ini. Lantas, kapan malam Lailatul Qadar 2025?

ADVERTISEMENT

Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Kapan Malam Lailatul Qadar 2025?

Terdapat beberapa riwayat hadits yang menjelaskan kapan Lailatul Qadar akan terjadi. Salah satu riwayat menyebutkan secara umum bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Dikutip dari laman MUI Digital, dalam sebuah hadits Aisyah RA berkata:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ وَيَقُولُ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Dari 'Aisyah, ia berkata, "Rasulullah ﷺ senantiasa beriktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dan beliau bersabda, 'Raihlah malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir.'" (HR Tirmidzi no. 712)

Dalam riwayat lainnya, disebutkan lebih spesifik bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Berdasarkan hal ini, maka umat muslim bisa mengejar malam Lailatul Qadr di malam ke 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan.

Berdasarkan hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag), awal Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Dengan demikian, sepuluh malam terakhir Ramadhan akan berlangsung dari tanggal 20 hingga 29 Maret 2025.

Berikut ini perkiraan tanggalnya:

  • Malam 21 Ramadhan 1446 H: Kamis Malam, 20 Maret 2025 (Malam ganjil)
  • Malam 22 Ramadhan 1446 H: Jumat Malam, 21 Maret 2025
  • Malam 23 Ramadhan 1446 H: Sabtu Malam, 22 Maret 2025 (Malam ganjil)
  • Malam 24 Ramadhan 1446 H: Minggu Malam, 23 Maret 2025
  • Malam 25 Ramadhan 1446 H: Senin Malam, 24 Maret 2025 (Malam ganjil)
  • Malam 26 Ramadhan 1446 H: Selasa Malam, 25 Maret 2025
  • Malam 27 Ramadhan 1446 H: Rabu Malam, 26 Maret 2025 (Malam ganjil)
  • Malam 28 Ramadhan 1446 H: Kamis Malam, 27 Maret 2025
  • Malam 29 Ramadhan 1446 H: Jumat Malam, 28 Maret 2025 (Malam ganjil)

Tanda Malam Lailatul Qadar

Seperti yang telah dijelaskan, tidak ada yang mengetahui dengan pasti kapan malam Lailatul Qadar terjadi. Namun, dalam beberapa hadits, Lailatul Qadar memiliki tanda-tanda tertentu yang dapat dikenali oleh umat Islam.

Dilansir dari laman Kemenag, beberapa tanda yang disebutkan dalam hadits dan riwayat para ulama, di antaranya adalah hadits berikut ini:

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

Artinya: "Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru" (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Ka'ab).

Dalam riwayat lain, juga dijelaskan bahwa tanda malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan kemudahan, kedamaian, dan keberkahan. Pada malam tersebut, segala ibadah terasa lebih mudah dan penuh ketenangan.

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

Artinya: "Lailatul qodar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan" (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman, lihat Jaami'ul Ahadits 18: 361).

Amalan Malam Lailatul Qadar

Malam yang penuh keberkahan ini diyakini menjadi saat yang tepat untuk memperbanyak amal ibadah. Berikut ini beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar antara lain:

1. Sholat Malam

Salah satu amalan yang dapat dilakukan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar adalah sholat malam. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Siapa yang mengerjakan sholat pada malam lailatul qodar dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang terdahulu diampuni" (HR Bukhari, Muslim, Nasa'i, Tirmidzi dan Ahmad, dari Abu Hurairah RA).

2. Iktikaf

Iktikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah, yang sangat dianjurkan pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama untuk mencari Lailatul Qadar. Dari Aisyah radhiyallahu 'anha:

كَانَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ ، وَيَقُولُ : تَحَرَّوا (وَفِي رِوَايَةٍ : الْتَمِسُوا) لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Rasulullah SAW beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau mengatakan, 'Carilah lailatul qodar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan" (HR Bukhari, dari Aisyah RA).

3. Berdoa

Amalan selanjutnya adalah berdoa. Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang doa yang harus dibaca jika mengetahui bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menjawab:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya: Dari 'Aisyah -radhiyallahu 'anha-, ia berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qodar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?" Jawab Rasul sallallahu alaihi wasallam, "Berdoalah: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf-menghapus kesalahan-, karenanya maafkanlah aku-hapuslah dosa-dosaku-)" (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu 'Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini sahih).

4. Bersungguh-sungguh dalam Ibadah

Rasulullah SAW meningkatkan kesungguhan ibadahnya di sepuluh malam terakhir Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada malam lainnya. Dari Siti Aisyah radhiyallahu 'anha:

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

Artinya: Rasulullah SAW meningkatkan kesungguhan (ibadahnya) di sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), hal yang tidak beliau lakukan pada (hari) lainnya(HR Muslim, Ibnu Majah, Khuzaimah dan Ahmad).

Rasulullah SAW juga menganjurkan umat muslim untuk mencari Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: "Carilah malam lailatul qodar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" [Hadits Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169].

5. Mengajak Keluarga untuk Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Rasulullah SAW menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan beribadah dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah. Dalam sebuah hadits disebutkan:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

Artinya: Dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata "Rasulullah SAW ketika memasuki sepuluh terakhir Ramadhan beliau menghidupkan malam itu, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya" (HR Muslim).

6. Sholat Isya dan Subuh Berjamaah

Menurut Imam Syafi'i, siapa yang hadir sholat Isya dan Subuh berjamaah pada malam Lailatul Qadar, maka dia telah mendapatkan bagian dari malam tersebut.

مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

Artinya: "Siapa yang menghadiri sholat isya dan sholat subuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut."

Hal di atas sesuai dengan keumuman hadits dari 'Utsman bin 'Affan, yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

Artinya: "Siapa yang menghadiri sholat isya berjamaah, maka baginya pahala sholat separuh malam. Siapa yang melaksanakan sholat isya dan subuh berjamaah, maka baginya pahala sholat semalam penuh" (HR Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).

Nah itulah perkiraan malam Lailatul Qadar 2025. Semoga bermanfaat!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads