Menghadapi masa mudik Lebaran 2024, Polda Jatim telah memetakan adanya 53 blackspot atau titik potensi kecelakaan serta 52 titik troublespot atau titik macet. Hal ini didasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan.
Ditlantas Polda Jatim mengungkap faktor terbesar penyebab terjadinya kecelakaan yang perlu diwaspadai masyarakat pada mudik Lebaran 2024. Salah satunya yakni human error atau kelalaian manusia itu sendiri.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin menjelaskan faktor kelalaian manusia ini menjadi penyumbang terbesar angka kejadian kecelakaan. Hal ini meliputi sejauh mana kecakapan pengemudi dalam berkendara hingga pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan serta rambu lalu lintas yang berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat disayangkan yang masih menjadi faktor dominan dalam kecelakaan adalah human error, faktor manusia. Lagi-lagi manusia jadi penyumbang terbesar. Dilihat dari perilaku bagaimana dia mengendarai kendaraan, bagaimana pemahaman terhadap rambu yang ada. Ini jadi hal yang sangat penting, tentu akan berdampak bukan hanya untuk dirinya tapi juga orang lain," ujar Komarudin kepada detikJatim, Senin (18/3/2024).
Komarudin menuturkan hal lain yang sering diabaikan pemudik hingga kerap menyebabkan terjadinya kecelakaan adalah tidak memahami titik lelah atau waktu untuk beristirahat. Padahal hal ini juga bisa berakibat fatal jika diabaikan.
"Beberapa kebiasaan yang hasil analisa kami banyak tempat yang sudah jadi titik lelah namun sering diabaikan, contoh di Ngawi. Dari Ngawi ke Surabaya cukup jauh, dengan rata-rata kecepatan 100 km per jam sekitar 1 jam 50 menit. Namun masyarakat biasanya kalau sudah masuk Ngawi akan merasa sudah di Jatim, Surabaya sudah dekat, buat apa istirahat. Inilah dengan kondisi kelelahan menyebabkan human error," kata Komarudin.
Oleh karena itu dirinya juga tak henti mengimbau kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan rest area sebagai tempat beristirahat selama perjalanan untuk mencegah pengendara kelelahan dan berdampak pada kecelakaan lalu lintas. Apalagi fasilitas yang disediakan di rest area sendiri saat ini sudah sangat lengkap.
Selanjutnya Komarudin juga mewanti-wanti jangan sampai masyarakat abai dengan kapasitas maksimal kendaraan bisa mengangkut penumpang. Jangan sampai ada kejadian kendaraan barang yang digunakan untuk mengangkut penumpang karena hal ini tentu sangat berbahaya.
Selain menyebutkan beberapa faktor yang perlu diwaspadai di atas, Ditlantas Polda Jatim juga berharap agar masyarakat yang akan melakukan mobilisasi selama Lebaran 2024 baik untuk tujuan mudik maupun wisata bisa benar-benar memahami berbagai faktor yang perlu diperhatikan saat berkendara.
Hal ini juga akan menjadi target dari Ditlantas Polda Jatim untuk memberikan imbauan secara masif kepada masyarakat. Salah satunya dengan melakukan penggelaran kekuatan melalui Operasi Ketupat selama masa Lebaran 2024.
"Pemahaman terhadap undang-undang, pemahaman terhadap rambu-rambu, psikologi dalam berkendara juga sangat mempengaruhi. Sehingga target kami memang betul-betul nanti person to person melalui imbauan secara masif dan penggelaran kekuatan yang akan kita lakukan untuk persiapan Operasi Ketupat nanti," pungkasnya.
(abq/iwd)