Hujan Sabtu (9/3) lalu membawa duka bagi keluarga Jumeno, warga Desa Suren, Kecamatan Mlarak, Ponorogo. Rumah milik pria 60 tahun itu ambruk, rata dengan tanah.
"Ambruknya Sabtu dini hari," kata Mistri, Istri Jumeno kepada wartawan, Rabu (13/4/2024).
Mistri menceritakan bahwa rumahnya memang dibangun dengan bahan semi permanen. Karena lapuk dimakan usia, ditambah diguyur hujan selama 2 hari terakhir membuat rumahnya roboh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya tidak ada tanda-tanda, cuma bagian belakang rumah ambruk. Ada suara mak grojok. Saya diam, sadarnya pas anak saya nangis," kata Mistri.
Setelah kejadian itu, khawatir tertimpa rumah yang roboh akhirnya mereka bertahan di teras rumah. Tidak selang berapa lama, rumah semi permanen berukuran 5 x 6 meter itu pun berdecit kemudian rata dengan tanah.
"Setelah itu kami, saya, istri, dan anak ke masjid untuk mengungsi," kata Jumeno.
Beruntung, ketiganya selamat dan tidak mengalami luka. Hanya saja, mereka tidak kerasan tinggal di masjid. Mereka pun memilih pulang dan tinggal di kandang kambing mereka.
"Tidak kerasan di masjid, akhirnya milih pulang, tinggal di kandang kambing," kata Jumeno.
Kandang yang berisi 5 ekor kambing itu adalah titipan tetangga mereka. Jumeno bertugas merawat kambing-kambing itu.
"Saya cuma dapat bagian sedikit dari merawat kambing," tandas Jumeno.
Sementara, Sekdes Suren Budianto menerangkan sudah melaporkan hal ini ke dinas terkait. Pihaknya pun membenarkan sudah ada bantuan.
"Sudah lapor ke dinas terkait, bantuan material, makanan, sudah mulai ada," papar Budianto.
Setelah tahu ada warganya yang tinggal di kandang kambing, Dinsos dan BPBD Ponorogo bergerak cepat. Selain membersihkan sisa-sisa puing mereka juga mendirikan tenda darurat untuk keluarga Jumeno.
"Selasa (12/3) kemarin kami bangunkan tenda darurat ukuran 3x4 meter, kami juga beri bantuan logistik untuk 5 hari," kata Kepala Dinsos Ponorogo, Supriadi.
Menurutnya, selain bantuan tersebut pihaknya juga sudah mengajukan proposal untuk membangun rumah milik keluarga Jumeno, baik melalui Baznas ataupun Kemensos.
"Sudah asesmen kemarin, tinggal menunggu realisasinya. Termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) serta pendampingan supaya mereka bisa mandiri," pungkas Supriadi.
(dpe/fat)