Pohon Pule Keramat Ambruk Timpa Rumah Warga di Ponorogo

Pohon Pule Keramat Ambruk Timpa Rumah Warga di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Senin, 14 Apr 2025 19:23 WIB
pohon pule raksasa yang dikeramatkan ambruk timpa rumah
Pohon pule raksasa yang dikeramatkan ambruk timpa rumah (Foto: Charolin Pebrianti)
Ponorogo -

Pohon pule raksasa di Dusun Nguncup, Bekiring, Pulung, Ponorogo, ambruk. Pohon itu menimpa rumah Rusik (60).

Pohon pule itu biasanya dikeramatkan warga sebagai pohon mistis. Karena meski sudah berusia ratusan tahun, warga tidak ada yang berani menebang pohon keramat tersebut.

"Sebelumnya tidak hujan, roboh karena kondisi pohon sudah lapuk," terang Rusik kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusik menambahkan bagian rumah yang terdampak cukup parah meliputi garasi, dua kamar tidur, dan dapur. Selain itu, sejumlah perabot rumah tangga serta dua unit sepeda motor dan beberapa peralatan elektronik rusak tertimpa batang pohon yang berukuran sangat besar.

pohon pule raksasa yang dikeramatkan ambruk timpa rumahPohon pule raksasa yang dikeramatkan ambruk timpa rumah (Foto: Charolin Pebrianti)

"Pohonnya berdiameter lebih dari 6 meter dan ketinggian lebih dari 40 meter," ujar Rusik.

ADVERTISEMENT

Meski sudah menyadari kondisi pohon yang mengkhawatirkan, warga sekitar enggan menebangnya karena pohon itu dianggap keramat dan dahulu dijadikan sebagai tempat punden. Tempat meletakkan sesaji oleh warga setempat.

"Takut, orang-orang sini, dulunya dibuat punden (pohon pule)," tambah Rusik.

Saat kejadian, istri Rusik, Layem, tengah berada di dalam rumah bersama cucunya. Ia mengaku sangat terkejut ketika mendengar suara keras disertai genting pecah dan potongan kayu beterbangan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Ya takut, tapi setelah kejadian itu. Sebelumnya kan tidak ada tanda-tanda. Hanya malam sebelumnya sempat hujan deras," kata Layem.

Kepala Desa Bekiring, Agus Santosa, membenarkan bahwa pohon tersebut memang sudah tua dan dalam kondisi lapuk. Bahkan, menurutnya, pohon itu sempat tersambar petir beberapa waktu lalu.

"Sudah mau dipotong, tapi karena kepercayaan warga setempat yang mengkeramatkan pohon pule ini maka dibiarkan begitu saja hingga akhirnya roboh dan menimpa rumah warga," jelas Agus.

Hingga kini, proses pembersihan batang pohon masih dilakukan secara bergotong royong oleh warga dibantu aparat desa. Pemerintah desa juga telah melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, termasuk bantuan perbaikan rumah.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads