Hari Jumat disebut sebagai hari yang mulia bagi muslim, bahkan dijuluki sebagai Sayyidul Ayyam (tuannya para hari). Ada banyak amalan yang bisa dikerjakan pada hari Jumat. Simak 8 amalan sunah untuk dikerjakan hari Jumat di bawah ini.
Dalam Kitab Shahih Muslim yang diriwayatkan Abu Hurairah menyebutkan keistimewaan hari Jumat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Hari terbaik (selagi matahari masih terbit) adalah hari Jumat. Pada hari itulah Adam diciptakan, pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya. Kiamat pun tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat." (HR Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amalan Sunah Hari Jumat
Pada hari mulia tersebut, terdapat keberkahan dan pahala yang bisa diraih dengan amalan-amalan sunah. Berikut sejumlah amalan sunah di hari Jumat menurut Imam Ghazali dan sunah Rasulullah SAW.
1. Mandi Jumat
Salah satu amalan yang dapat dikerjakan umat Islam di hari Jumat adalah mandi Jumat sejak dari terbit fajar shadiq atau masuknya waktu subuh hingga khatib naik mimbar.
Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, anjuran mandi Jumat telah disebutkan seorang ulama Syekh M Nawawi dalam kitab Nihayatuz Zain yang berbunyi:
و(سن لمريدها) أي لمن أراد حضور الجمعة (الغسل) وإن لم تجب عليه
Artinya: Orang yang akan salat Jumat disunahkan mandi meskipun itu tidak wajib untuknya.
Kemudian, ia juga menambahkan:
ووقته (بعد فجر) أي من طلوع الفجر الصادق إلى صعوب الخطيب على المنبر أو إلى فراغ الصلاة وتقريبه من ذهابه إلى الجمعة أفضل لأنه أفضى إلى المقصود من انتفاء الروائح الكريهة
Artinya: Waktunya setelah salat subuh, maksudnya dari terbit fajar shadiq sampai khatib naik mimbar, atau setelah selesai salat, dan mandi saat mau pergi salat Jumat lebih utama karena lebih dekat kepada tujuan, yaitu menghilangkan bau yang tidak enak.
2. Mencukur Rambut, Memotong Kuku, dan Bersiwak
Amalan sunah berikutnya yang dianjurkan saat hari Jumat adalah membersihkan tubuh dengan mencukur rambut, memotong kuku, dan bersiwak. Anjuran mencukur rambut dan memotong kuku sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Al Baihaqi:
"Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW, memotong kukunya dan mencukur kumisnya pada hari Jumat sebelum berangkat salat." (HR. Al Baihaqi).
Sedangkan, anjuran bersiwak merupakan sunah dari Rasulullah SAW. Seperti dalam sebuah hadis menurut Abu Hurairah RA, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
Artinya: Seandainya tidak memberatkan umatku maka sungguh akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu. (HR Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Apa Itu Tahlilan? Ini Dalil hingga Bacaannya |
3. Membersihkan Pakaian
Menurut Imam Ghazali, umat Muslim yang hendak melaksanakan salat Jumat disunahkan membersihkan pakaian dan memakai pakaian berwarna putih karena Allah SWT lebih menyukainya.
الْبَسُوا الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا أَطْهَرُ وَأَطْيَبُ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ
Artinya: Kenakanlah pakaian warna putih karena pakaian tersebut lebih bersih dan paling baik. Kafanilah pula orang yang mati di antara kalian dengan kain putih. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
4. Memakai Wewangian
Sunah lain yang dianjurkan saat hari Jumat adalah mengenakan wewangian yang suci ketika hendak menunaikan salat Jumat. Anjuran memakai wewangian juga disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah:
"Hari ini (Jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah SWT untuk umat Islam. Bagi siapa yang ingin melaksanakan salat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak)." (HR. Ibnu Majah)
5. Memperbanyak Tasbih dan Istigfar
Imam Al Ghazali menyarankan muslim mempersiapkan diri menyambut hari Jumat sejak hari Kamis petang. Untuk menyambut hari Jumat yang istimewa, muslim dianjurkan memperbanyak bacaan tasbih dan istigfar pada malam Jumat karena waktu tersebut telah memasuki keutamaan hari Jumat.
6. Berpuasa
Para ulama yang menganut madzhab Syafi'i berpendapat jika puasa di hari Jumat hukumnya makruh. Namun, hukum tersebut dapat menjadi mubah apabila diiringi dengan puasa pada hari sebelumnya (Kamis) atau hari setelahnya (Sabtu).
Hal tersebut didasarkan dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
لايصومنّ أحدكم يوم الجمعة إلا أن يصوم قبله أو بعده
Artinya: Janganlah kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali berpuasa sebelumnya atau sesudahnya. (HR Bukhari dan Muslim)
7. Memperbanyak Bacaan Al-Qur'an
Pada hari Jumat, muslim dianjurkan memperbanyak bacaan Al-Qur'an utamanya membaca surat Al-Kahfi, Yasin, As-Sajadah, dan Ad-Dukhan. Berikut keutamaan membaca empat surat tersebut yang didasarkan pada sebuah hadis. Keutamaan membaca surat Yasin dalam hadis riwayat Abu Daud:
"Barang siapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya." (HR Abu Daud dari al-Habr)
Keutamaan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat sesuai sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka'bah."
Keutamaan membaca surat As-Sajadah dijelaskan Imam As Suyuthi dalam Nurul Lum'ah fi Khashaish Jumah sebagai berikut.
"Di antara hikmah membaca surat As-Sajadah dan Al-Insan ialah untuk mengingat penciptaan Adam dan kondisi hari kiamat, karena keduanya terjadi pada hari Jumat. Ibnu Dahiyyah menjelaskan, ada pula yang berpendapat bahwa kesunahan membaca surat tersebut dikarenakan di dalamnya ada sujud sajadah. Sebab itu, Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha'i bahwa kita disunahkan membaca setiap surat yang terdapat di dalamnya ayat sajadah pada subuh hari Jumat.
Keutamaan membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jumat diriwayatkan oleh HR Ad-Darimi, yaitu:
"Siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jumat, maka pada waktu Subuh ia telah diampuni dosanya, dan dinikahkan dengan salah satu bidadari-bidadari yang bermata indah." (HR. Ad-Darimi)
8. Datang ke Masjid Lebih Awal
Bagi umat Muslim yang hendak melaksanakan salat Jumat dianjurkan datang lebih awal ke Masjid. Dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam Ghazali menyebutkan pahala yang didapatkan seseorang ketika berangkat awal waktu diumpamakan seperti pahala orang yang berkurban unta.
Sementara orang yang datang pada waktu yang kedua seperti pahala berkurban sapi. Dan, yang ketiga seperti pahala berkurban kambing, waktu keempat seperti kurban ayam, dan yang terakhir seperti telur.
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)