Doa Mandi Wajib Pria: Niat Bacaan Arab, Rukun, Tata Cara Lengkap Mandi Junub

Doa Mandi Wajib Pria: Niat Bacaan Arab, Rukun, Tata Cara Lengkap Mandi Junub

Irma Budiarti - detikJatim
Rabu, 24 Jan 2024 11:18 WIB
Ilustrasi cara mandi wajib laki-laki
Ilustrasi mandi wajib pria. (Foto: Dok. Canva)
Surabaya -

Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar. Mandi wajib atau biasa disebut mandi junub dikerjakan orang-orang yang dalam keadaan junub.

Melansir laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, mandi wajib dilakukan ketika junub. Seseorang dikatakan junub jika keluar air mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan. Keluarnya air mani bisa disebabkan mimpi basah, mempermainkannya, maupun gairah karena penglihatan atau pikiran.

Termasuk juga dikatakan junub karena jimak atau berhubungan seksual, meskipun tidak sampai mengeluarkan mani. Mandi wajib penting dikerjakan karena berkaitan dengan ibadah lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seseorang dalam keadaan junub dilarang sholat, berdiam diri atau duduk di masjid, tawaf atau mengelilingi Ka'bah. Orang tersebut juga dilarang melafalkan ayat Al-Qur'an dan menyentuh mushaf.

Niat atau Doa Mandi Wajib Pria

Oleh karena itu, jika dalam keadaan junub diwajibkan melakukan mandi junub. Mandi wajib pun tidak dilakukan sembarangan. Ada doa atau niat yang harus dibaca.

ADVERTISEMENT

Terdapat dua bacaan niat mandi wajib pria. Kedua doa mandi wajib pria ini sahih dibacakan. Berikut niat mandi junub yang sahih.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Latin Arab: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah ta'ala.

نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الجِنَابَةِ

Latin Arab: Nawaitul ghusla lirafil janabati

Artinya: Saya berniat mandi untuk menghilangkan junub.

Rukun Wajib Mandi Junub Pria

Seperti ibadah lainnya, mandi wajib juga memiliki kefarduan atau rukun tertentu yang harus dijalankan. Jika rukun tidak dikerjakan, maka mandi wajib tidak sah.

Orang yang melakukan mandi wajib pun dianggap masih berhadas. Sehingga dilarang melakukan aktivitas tertentu.

Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitab Safinatun Naja menyebutkan ada dua rukun mandi besar. Yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.

Dalam kitab tersebut ia menuliskan:

فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء

Artinya: Fardu atau rukun mandi wajib ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.

Tata Cara Mandi Wajib Pria

Imam al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menjelaskan tata cara mandi wajib. Adab mandi junub dijelaskan dari awal masuk kamar mandi hingga keluar lagi. Berikut tata cara mandi wajib.

1. Masuk Kamar Mandi

Saat masuk kamar mandi, pertama-tama ambil air. Kemudian basuh tangan hingga tiga kali.

2. Bersihkan Najis di Tubuh

Setelah membasuh tangan, bersihkan semua kotoran atau najis. Terutama najis yang masih menempel di badan.

3. Wudu

Berwudulah seperti biasanya wudu saat hendak sholat. Termasuk membaca doa-doa wudu. Kemudian pungkasi dengan menyiram kedua kaki.

4. Mandi Junub

Mulai mandi junub dengan mengguyur kepala hingga tiga kali. Jangan lupa membaca niat menghilangkan hadas dari junub saat bersamaan.

Kemudian guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali. Dilanjutkan bagian badan sebelah kiri hingga tiga kali.

Gosok-gosok tubuh bagian depan maupun belakang sebanyak tiga kali. Termasuk menyela-nyela rambut dan jenggot.

Selama mandi pastikan air mengalir ke lipatan kulit dan pangkal rambut. Jauhkan tangan dari menyentuh kemaluan. Jika tersentuh, maka harus wudu lagi.

Rukun mandi wajib hanya niat dan menyiram air ke seluruh tubuh, selebihnya sunah muakkadah. Di mana keutamaannya tidak boleh diremehkan.

Menurut Imam al-Ghazali, orang yang mengabaikan kesunahan ini merugi. Sebab, amalan-amalan sunah bisa menambal kekurangan amalan fardu.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads