Penghitungan suara Pileg di tingkat Kecamatan Kedundung, Sampang diwarnai protes dari para saksi. Penghitungan suara diprotes karena diduga ada pergeseran jumlah suara di partai.
Proses penghitungan suara yang dilakukan di Kantor Kecamatan Kedundung sekitar pukul 18.00 WIB itu pun mendadak gaduh. Ini setelah para saksi melihat ada kejanggalan perolehan suara yang tak sesuai.
"Ambbu jek terrrosaagi (stop jangan diteruskan)," teriak salah satu saksi di iringi suara gebrakan meja hingga membuat semua peserta langsung berkerumun, Jumat (23/2/2024).
"Pending pending pending, jek (jangan) lanjut," teriak lainnya.
"Ella la Pabeliagih enkok lataknyak bennyaah kandeh (sudah dikembalikan saja saya nggak mau banyak bicara)," kata salah seorang lain menyahuti.
Kapolsek Kedundung Iptu Safrianto menjelaskan, kegaduhan saat pleno rekapitulasi suara Kecamatan Kedundung itu terjadi setelah para saksi mendengar dan melihat jumlah total suara caleg mereka tidak sesuai. Akibatnya, penghitungan tingkat kecamatan di Kedundung, Sampang ini akhirnya ditunda.
"Iya semalam ada komplain (rekap suara). Infonya mau dilanjutkan hari (siang) ini," ungkap Safrianto kepada detikJatim, Sabtu (24/2/2024).
"Tugas kami hanya pengamanan. Menjaga agar tetap kondusif dan mengamankan kegiatannya agar berjalan aman dan lancar," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun, aksi protes tersebut disebabkan karena berubahnya jumlah suara di internal Partai NasDem. Ada sejumlah perolehan suara yang berubah dan bergeser ke caleg lain sehingga Mereka mendesak agar data tersebut dikembalikan sesuai dengan jumlah semula.
Akibatnya, mereka menolak untuk menandatangani from D1 hasil penghitungan tingkat kecamatan. Penghitungan akhir tingkat kecamatan di Kecamatan Kedundung, Sampang ini pun akhirnya ditunda.
Simak Video "Video: Aliansi Mahasiswa Lapor Kemendagri soal Pilkades di Sampang yang Tertunda"
(hil/sun)