Bagi umat Islam, bulan Rajab identik dengan puasa Rajab yang hukumnya sunah. Berikut ini pembahasannya.
Dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), umat Islam disunahkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Rajab. Puasa ini dianjurkan Nabi Muhammad SAW sebagaimana disampaikan melalui hadisnya.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan haram. Di mana Rajab adalah satu di antara empat bulan haram, selain Muharram, Zulqaidah, dan Zulhijjah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadis Puasa Rajab:
ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู
Artinya: Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! (HR Abu Dawud dan yang lainnya).
Hadis tersebut merupakan anjuran untuk melakukan sekaligus meninggalkan puasa. Maksudnya adalah berpuasa semampunya saja. Hadis tersebut dikutip Sayyid Abu Bakar Syattha', I'รขnah at-Thรขlibรฎn, (juz I, halaman 307)
ู ููู ุตูุงู ู ููููู ูุง ู ููู ุฃูุดูููุฑู ุงููููฐูู ุงููุญูุฑูู ู ููุงูู ูููู ุจูููููู ููููู ู ุซูููุงุซูููู ููููู ูุง
Artinya: Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Muharram, Zulqaidah, Zulhijjah, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.
Hadis di atas dikutip oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam kitabnya yang berjudul Mafatih al-Ghaib (juz XVI, halaman 54).
ุนููู ู ูุฌููุจูุฉู ุงููุจูุงูููููููุฉู ุนููู ุฃูุจููููุง ุฃููู ุนูู ููููุง ุฃูููููู ุฃูุชูู ุฑูุณูููู ุงููู ุตููููู ุงููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุซูู ูู ุงููุทููููู ููุฃูุชูุงูู ุจูุนูุฏู ุณูููุฉู ููููุฏู ุชูุบููููุฑูุชู ุญูุงูููู ููููููุฆูุชููู ููููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงููู ุฃูู ูุง ุชูุนูุฑูููููู ููุงูู ููู ููู ุฃูููุชู ููุงูู ุฃูููุง ุงููุจูุงููููููู ุงูููุฐูู ุฌูุฆูุชููู ุนูุงู ู ุงููุฃูููููู ููุงูู ููู ูุง ุบููููุฑููู ููููุฏู ููููุชู ุญูุณููู ุงููููููุฆูุฉู ููุงูู ู ูุง ุฃูููููุชู ุทูุนูุงู ูุง ุฅููููุง ุจููููููู ู ูููุฐู ููุงุฑูููุชููู ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงููู ุตููููู ุงููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููู ู ุนูุฐููุจูุชู ููููุณููู ุซูู ูู ููุงูู ุตูู ู ุดูููุฑู ุงูุตููุจูุฑู ููููููู ูุง ู ููู ููููู ุดูููุฑู ููุงูู ุฒูุฏูููู ููุฅูููู ุจูู ูููููุฉู ููุงูู ุตูู ู ููููู ููููู ููุงูู ุฒูุฏูููู ููุงูู ุตูู ู ุซูููุงุซูุฉู ุฃููููุงู ู ููุงูู ุฒูุฏูููู ููุงูู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ููููุงูู ุจูุฃูุตูุงุจูุนููู ุงูุซููููุงุซูุฉู ููุถูู ููููุง ุซูู ูู ุฃูุฑูุณูููููุง
Artinya: Dari Mujibah al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/kurus). Ia berkata, 'Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?' Rasul menjawab, 'siapakah engkau?' Ia menjawab, 'Aku al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.' Nabi menjawab, 'Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).' Ia menjawab, 'Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.' Nabi berkata, 'Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya.' Al-Bahili berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa).' Nabi menjawab, 'Berpuasalah dua hari.' Ia berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.' Nabi menjawab, 'Berpuasalah tiga hari.' Ia berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.' Nabi menjawab, 'Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.' Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya. (HR. Abu Dawud).
Syekh Abu al-Thayyib Syams al-Haq al-Azhim menjelaskan bahwa Nabi bersabda sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas itu sembari berisyarat dengan ketiga jarinya, mengumpulkan dan memisahkan ketiga jarinya itu. Maksudnya, hendaknya al-Bahili berpuasa tiga hari dan berbuka tiga hari lagi.
Baca juga: Doa Menyambut Bulan Rajab |
Kapan Tanggal 1 Rajab 1445 Hijriah?
Dalam kalender Hijriah Kemenag RI, 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Bulan Rajab tersebut akan berakhir pada 10 Februari 2024, dan dilanjutkan bulan Sya'ban akan mengikutinya.
Kalender Bulan Rajab 1445 H/2024 Masehi:
- 1 Rajab 1445 H = 13 Januari 2024
- 2 Rajab 1445 H = 14 Januari 2024
- 3 Rajab 1445 H = 15 Januari 2024
- 4 Rajab 1445 H = 16 Januari 2024
- 5 Rajab 1445 H = 17 Januari 2024
- 6 Rajab 1445 H = 18 Januari 2024
- 7 Rajab 1445 H = 19 Januari 2024
- 8 Rajab 1445 H = 20 Januari 2024
- 9 Rajab 1445 H = 21 Januari 2024
- 10 Rajab 1445 H = 22 Januari 2024
- 11 Rajab 1445 H = 23 Januari 2024
- 12 Rajab 1445 H = 24 Januari 2024
- 13 Rajab 1445 H = 25 Januari 2024
- 14 Rajab 1445 H = 26 Januari 2024
- 15 Rajab 1445 H = 27 Januari 2024
- 16 Rajab 1445 H = 28 Januari 2024
- 17 Rajab 1445 H = 29 Januari 2024
- 18 Rajab 1445 H = 30 Januari 2024
- 19 Rajab 1445 H = 31 Januari 2024
- 20 Rajab 1445 H = 1 Februari 2024
- 21 Rajab 1445 H = 2 Februari 2024
- 22 Rajab 1445 H = 3 Februari 2024
- 23 Rajab 1445 H = 4 Februari 2024
- 24 Rajab 1445 H = 5 Februari 2024
- 25 Rajab 1445 H = 6 Februari 2024
- 26 Rajab 1445 H = 7 Februari 2024
- 27 Rajab 1445 H = 8 Februari 2024
- 28 Rajab 1445 H = 9 Februari 2024
- 29 Rajab 1445 H = 10 Februari 2024
(sun/iwd)