Masyarakat Lamongan dihebohkan dengan kemunculan jamur yang mirip kelamin pria. Video temuan jamur ini menyebar lewat media sosial dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Video memperlihatkan jamur berwarna kuning dengan bentuk unik. Bentuk jamur tersebut sampai membuat warganet tercengang karena seperti alat kelamin pria.
DetikJatim sudah mendatangi kediaman Sunarso, pemilik rumah yang halamannya ditumbuhi jamur unik ini. Dari pantauan detikJatim, jamur tersebut tumbuh di bawah pohon sirsak dan di sela-sela paving stone depan bengkel, area rumah Sunarso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinggi jamur tersebut hanya seukuran jari telunjuk jari. Diameter jamur ini sekitar 1-2 cm saja.
Berikut sederet fakta heboh jamur mirip kelamin pria di Lamongan:
Baca juga: Jamur Mirip Kelamin Hebohkan Warga Lamongan |
1. Sempat Viral di Medsos
Dalam video yang dilihat detikJatim dari akun Instagram @berita_lamongan_, jamur tersebut terlihat tumbuh di atas tanah paving. Jamur juga tampak tumbuh di sela-sela rumput.
Jamur itu tumbuh bergerombol dua hingga tiga, namun tetap berjarak. Sementara lalat tampak datang dan pergi menghinggapi jamur tersebut. Seseorang yang merekam video tersebut awalnya menunjukkan penampakan jamur kuning itu. Ia merekam beberapa posisi jamur itu tumbuh.
"Ini penampakannya," ucap perekam video tersebut, seperti dilihat detikJatim, Sabtu (6/1/2024).
Ia juga terdengar tertawa seraya menanyakan jenis jamur itu kepada seorang pria di hadapannya. Pria berkacamata yang terekam kamera juga terlihat tertawa.
"Jamur opo iki (jamur apa ini)," kata pria itu sambil tertawa. Ia pun masih melanjutkan merekam dengan tertawa.
![]() |
2. Jenis Jamur yang Mirip Kelamin Pria
Jika melihat bentuknya, berdasarkan penelusuran detikJatim dari beberapa referensi, nama ilmiah tanaman tersebut adalah mutinus caninus. Sedangkan, nama umumnya dog stinkhorn.
Mutinus caninus adalah jamur hutan kecil berbentuk lingga dengan ujung berwarna gelap. Bentuknya seperti tangkap kecil dan tipis. Jamur ini biasanya tumbuh dalam kelompok kecil di puing kayu, serasah daun, atau tepi jalan.
Biasanya tumbuh saat musim panas dan musim gugur di Eropa, Amerika Utara bagian timur, dan jarang ditemui di Asia. Jenis jamur ini disebut memiliki bau busuk, sehingga tak heran jika dikerubungi banyak serangga.
3. Pengakuan Warga yang Rumahnya Ditumbuhi Jamur
Jamur tersebut tumbuh di depan rumah warga bernama Sunarso di Dusun Tlogogeneng, Desa Selorejo, Kecamatan Sambeng. Keberadaan jamur itu baru diketahui Sabtu (6/1/2024) pagi.
"Kami tahunya juga baru pagi tadi," kata salah satu warga dan tetangga Sunarso, Iqbal (27) kepada detikJatim di lokasi.
Saat mengetahui bentuk jamur mirip alat kelamin, Iqbal bersama temannya mengabadikan hingga viral.
"Baru tahu setelah diperhatikan ternyata bentuk jamur ini unik, kaget juga. Dan akhirnya viral setelah saya video," akunya.
4. Ada Beberapa Jamur Rontok
Dia mengaku jamur-jamur tersebut sebelumnya berjumlah belasan, tapi kini hanya tersisa 6 buah.
"Tadi pagi kayaknya lebih dari 10, ada belasan jumlahnya. Tapi saat ini, banyak dari jamur-jamur ini yang sudah rontok atau mati," jelasnya sambil menunjukkan jamur yang sudah layu.
5. Baunya Seperti Pandan
Iqbal (27), salah satu warga dan tetangga Sunarso mengatakan, sekilas jamur tersebut mirip bau tumbuhan pandan dan wangi. Dan rerata jamur warna kuning tersebut dikerubuti lalat.
"Ada banyak lalat dan berbau sekilas seperti pandan, meski tidak sekuat bau pandan, wangi" imbuhnya.
Dia mengaku selama ini baru menemukan jamur tersebut di Lamongan. Dia baru mengetahui saat diberitahu keluarga Sunarso.
"Ya baru pertama kali ini tahu ada jamur seperti ini," kata Iqbal.
6. Penjelasan Ilmiah Jamur Berbentuk Unik
Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Program studi Kesehatan Lingkungan Universitas Islam Lamongan (Unisla) Gading Wilda Aniriani menuturkan, dari disiplin ilmunya, jamur yang viral di Lamongan karena bentuknya yang unik tersebut adalah jamur yang masuk dalam keluarga Phallaceae dan dikenal sebagai spesies Mutinus caninus.
Jamur semacam ini, menurut Gading, adalah salah satu jamur yang memang tumbuh di daerah tropis. Namun, jamur seperti ini adalah salah satu jamur yang langka karena biasanya ditemukan di Inggris dan beberapa wilayah di Amerika.
"Alasan langka ini karena baunya tidak terlalu menyengat seperti jamur-jamur lain yang serupa, jadi jarang dan sedikit serangga seperti lalat yang hinggap. Alhasil penyebaran sporanya terhambat," ujarnya.
![]() |
7. Jamur Bisa Dikonsumsi
Gading mengungkapkan, jamur ini memang secara khas mengeluarkan bau busuk yang berasal dari sporanya yang berlendir. Sehingga menarik datangnya serangga dan invertebrata lain untuk menyebarkan sporanya. Jamur ini sudah pernah diteliti dan sudah dipublikasikan di jurnal internasional. Disebutkan bahwa jamur tidak beracun dan bisa dikonsumsi.
"Sebenarnya jamur ini ada yang bilang beracun tapi belum ada studi ilmiahnya, namun saya baca di jurnal internasional di Cina bisa dikonsumsi tapi saat dia masih berbentuk seperti telur ayam kampung yang hanya menonjol 30 persen di permukaan tanah atau kayu lapuk," paparnya.
Lebih jauh, Gading mengungkapkan, saat sudah tumbuh seperti tangkai dan ujungnya berbau busuk dan dihinggapi serangga, baru warnanya berubah menjadi oranye dan kuning. Sehingga, lanjut Gading, jadi beracun itu bisa diasumsikan karena sudah terkontaminasi dengan serangga.
"Jamur semacam ini bisa jadi tumbuh bawah pohon atau pohon yang lapuk atau serasah daun, dalam hal ini serasah daun sirsak," jelas pengajar Bidang Ilmu Mikrobiologi Biologi Lingkungan di Unisla ini.
8. Alasan Bau Jamur Mirip Pandan
Terkait baunya yang menurut warga sekilas mirip pandan, Gading menyebut memang bisa jadi karena mungkin sporanya yang berlendir dan tidak terlalu busuk baunya. Penamaan jamur ini, tambah Gading, sesuai dengan nama latinnya yang artinya adalah alat kelamin pria.
"Bisa jadi mas, karena mungkin sporanya yang berlendir tidak terlalu busuk baunya, mungkin itu bau khasnya memang. Itulah kenapa dia langka karena serangga nggak begitu tertarik," ucapnya.
Ukuran terbesar jamur semacam ini biasanya memiliki ketinggian 8 hingga 15 cm dengan diameter setipe seperti tangkainya, yaitu 1 hingga 1,5 cm. Ciri lain pada jamur ini adalah tutup jamur berbentuk sarang lebah di bawah gleba (lapisan mengkilat, lengket, dan berbau yang mengandung spora). Setelah serangga memakan gleba zaitun hitam, ujung jamur berubah menjadi oranye dan seluruh tubuh buah membusuk dengan cepat.
"Biasanya tidak ada yang tersisa dalam tiga atau empat hari," pungkasnya.
(hil/fat)