Upaya Imigrasi Agar Tak Kecolongan Pengungsi Rohingya Masuk ke Jatim

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 08 Des 2023 15:45 WIB
Salah satu penghuni Rohingya yang menghuni Rusunawa Jemundo (Foto: Suparno)
Surabaya -

Pemerintah tengah berupaya mencari solusi untuk pengungsi Rohingya agar tidak menumpuk dan singgah lama di Indonesia. Jatim sendiri tak ingin kecolongan kedatangan pengungsi Rohingya.

Kadiv Imigrasi Kanwil KemenkumHAM Jatim Herdaus tak menampik bila etnis Rohingya di Aceh kian bertambah setiap tahunnya. Ia akan mengajak semua stakeholder dan masyarakat untuk mencegah pengungsi Rohingya datang dan masuk ke Jatim, khususnya melalui pesisir Surabaya Raya. Ia mengklaim hal tersebut bakal menjadi tantangan bersama.

"Mereka datang terus menerus setiap menjelang Desember, kalau bisa di Jatim jangan sampai seperti itu, setiap rapat saya selalu mengingatkan agar Jatim di-protect dan jangan sampai kebanjiran seperti itu, kalau bisa kita selesaikan dan kurangi jumlahnya, tapi kan bukan di ranah kita untuk menempatkan mereka di situ, ini jadi tantangan kan," kata Herdaus saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (8/12/2023).

Herdaus mengaku sangat paham dengan permasalahan Rohingya. Sebab, ia pernah menjabat dan berdinas di Aceh. Menurutnya, memecahkan permasalahan dan mencari jalan keluar hal tersebut tak kunjung ditemukan.

"Kan saya pernah di Aceh di 2019-2020, juga pernah Kepala Rudenim Belawan Medan di 2011. Permasalahan itu tidak selesai, itu bikin pusing banget," kata Herdaus.

Herdaus memastikan kedatangan Rohingya kerap ada ketika akhir tahun. Mulai menjelang hingga selama bulan Desember.

Menurut Herdaus, kedatangan Rohingya ke Indonesia bukan murni karena mencari tempat berlabuh sementara. Melainkan, ada oknum dari Rohingya yang dianggap mengarahkan mereka untuk tinggal lebih lama di tanah air.

"Saat kita amati setiap menjelang Desember mereka datang, kita juga pernah bantu Polda Aceh untuk memidanakan, karena ada mafia di dalamnya dari orang mereka sendiri. Nah, itu harus diperangi, ada pihak-pihak yang diduga mempersilakan masuk untuk diakomodir, itu fakta di lapangan," ujarnya.

Dulu, kata Herdaus, masyarakat Aceh di tahun 2002 sampai 2015 selalu lapang dan senang hati menampung. Namun, kini berbalik 180 derajat.

"Tapi apa sekarang yang terjadi begitu tahu persoalan rumitnya dan beban yang ada? Masyarakat menolak semua, itu fakta. Padahal tidak semudah itu (menerima dan merawat pengungsi), harusnya mereka juga ikut mengurus, termasuk bekerja dan tempat tinggal," jelasnya.

Ketika ia menjabat di Aceh, ia mengaku telah menggandeng para panglima laut atau tokoh-tokoh nelayan. Lalu, ia sampaikan diseminasi.



Simak Video "Video: Alasan yang Membuat Pengungsi Rohingya Memilih Aceh"

(pfr/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork