Orem-orem, Kuliner Khas Malang dengan Sejarah Ketahanan Pangan

Orem-orem, Kuliner Khas Malang dengan Sejarah Ketahanan Pangan

Eka Fitria Lusiana - detikJatim
Senin, 22 Des 2025 04:00 WIB
Orem-orem, Kuliner Khas Malang dengan Sejarah Ketahanan Pangan
Orem Orem Malang Foto: Muhammad Aminudin
Malang -

Orem-orem menjadi salah satu kuliner khas Malang yang hingga kini masih mencuri perhatian pecinta wisata kuliner. Hidangan berbahan dasar ketupat ini kerap menjadi incaran wisatawan dari luar daerah yang ingin mencicipi makanan tradisional dengan cita rasa khas dan sarat nilai sejarah.

Tak sekadar makanan pengganjal perut, orem-orem menyimpan kisah panjang tentang perjuangan masyarakat Malang dalam menghadapi krisis pangan. Kuliner tradisional ini lahir dari keterbatasan, namun justru berkembang menjadi simbol kreativitas, ketahanan pangan, dan kesederhanaan masyarakat setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul Kuliner Orem-orem Khas Malang

Mengutip dari berbagai sumber, orem-orem bermula pada era penjajahan Jepang. Saat itu, kondisi ekonomi masyarakat sangat sulit akibat krisis pangan. Harga bahan makanan melambung tinggi dan sejumlah kebutuhan pokok sulit diperoleh.

Dalam situasi tersebut, masyarakat Malang mencoba mengolah bahan makanan yang tersedia secara sederhana. Dari kreativitas itulah kemudian lahir orem-orem, hidangan berbahan dasar ketupat, tahu, dan tempe yang dimasak dengan bumbu khas.

ADVERTISEMENT
Orem-Orem Jumbo Pak Mahmudi Kuliner Khas MalangOrem-Orem Jumbo Pak Mahmudi Kuliner Khas Malang Foto: Muhammad Aminudin

Meski tampilannya sederhana, orem-orem memiliki filosofi mendalam. Kuliner ini dipercaya sebagai wujud rasa syukur atas berkah yang diberikan Sang Pencipta. Orem-orem juga dianggap sebagai simbol kesederhanaan dan identitas daerah, yang mengajarkan masyarakat untuk memaknai hidup dengan penuh rasa cukup.

Pada masa lampau, orem-orem kerap disajikan dalam acara-acara penting seperti syukuran dan hajatan. Seiring waktu, tepatnya sekitar tahun 1980-an, makanan khas Malang ini mulai dijual secara luas di warung makan tradisional hingga pedagang kaki lima.

Cita Rasa Orem-orem yang Khas dan Menggugah Selera

Orem-orem dikenal memiliki cita rasa gurih dengan sentuhan pedas yang khas. Umumnya, hidangan ini disajikan bersama ketupat atau lontong, lalu disiram kuah santan berbumbu rempah. Sebagian penikmat menambahkan sambal atau kecap manis sesuai selera.

orem-orem khas MalangOrem-orem khas Malang Foto: Instagram Jogja Food/Travel Culinary Guide

Kelezatan orem-orem juga dipengaruhi oleh cara memasaknya yang masih tradisional. Proses pengolahan menggunakan arang membuat bumbu lebih meresap dan menghasilkan aroma yang khas serta menggugah selera.

orem-orem khas MalangOrem-orem khas Malang Foto: Instagram Jogja Food/Travel Culinary Guide

Rekomendasi Tempat Kuliner Orem-orem di Malang

Bagi wisatawan yang ingin mencicipi orem-orem langsung dari tempat legendarisnya, berikut beberapa rekomendasi warung yang cukup dikenal di Kota Malang.

1. Orem-orem Ketupat Abah Syahri

Warung Ketupat Abah Syahri berdiri sejak sekitar tahun 1983. Lokasinya berada di Jalan Gatot Subroto No. 72, Jodipan, Blimbing, Kota Malang. Tempat ini terkenal dengan cita rasa orem-orem yang gurih dan sedikit manis.

Orem-orem di warung ini dapat dinikmati dengan lontong maupun ketupat. Harga per porsinya pun terjangkau, yakni sekitar Rp 10.000. Warung Ketupat Abah Syahri buka setiap Sabtu hingga Kamis, mulai pukul 09.00 hingga 16.30 WIB.

2. Orem-orem H. Abdul Manan

Rekomendasi berikutnya adalah Orem-orem H. Abdul Manan yang berlokasi di Jalan Irian Jaya No. 1, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang. Warung ini telah berdiri sejak tahun 1967 dan dikenal sebagai salah satu tempat makan orem-orem paling legendaris di Malang.

Cita rasa orem-orem di sini dikenal autentik dengan ketupat berukuran besar. Harga per porsinya pun masih ramah di kantong, yakni sekitar Rp 10.000. Warung H. Abdul Manan buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

Fakta Unik Kuliner Orem-orem

Selain rasanya yang khas, orem-orem juga memiliki sejumlah fakta unik yang menarik untuk diketahui, di antaranya:

  • Memiliki nilai filosofis sebagai simbol rasa syukur dan kesederhanaan.
  • Banyak dijual di warung tradisional dengan harga relatif murah.
  • Menggunakan bahan dan rempah khusus yang menciptakan cita rasa khas.
  • Keberadaan orem-orem kini mulai langka dan tidak mudah ditemukan di semua daerah.

Cara Membuat Orem-orem Khas Malang

Bagi yang ingin mencoba membuat orem-orem sendiri di rumah, berikut bahan dan langkah-langkah pembuatannya.

Bahan-bahan

  • 1 papan tempe, potong-potong
  • 1 kotak tahu putih halus, potong-potong

Bumbu Halus

  • 4 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 ruas kencur
  • 3 butir kemiri
  • 1 sendok teh ketumbar
  • 1 ruas kunyit
  • 1 buah cabai merah besar dan 1 cabai hijau besar, iris

Bumbu Pelengkap

  • 8 cabai rawit utuh
  • 3 lembar daun jeruk purut
  • 1 cm lengkuas, geprek
  • 1 batang serai, geprek
  • 1 bungkus santan instan (kara)
  • Air secukupnya
  • Gula, garam, dan kaldu bubuk secukupnya
  • Bawang merah goreng untuk taburan

Langkah-langkah Membuat

  1. Pertama, goreng tahu hingga matang, lalu sisihkan.
  2. Kedua, haluskan seluruh bumbu, kemudian tumis hingga harum. Masukkan daun jeruk, serai, cabai rawit, dan lengkuas. Tambahkan air secukupnya, lalu beri garam, gula, dan kaldu bubuk. Biarkan hingga mendidih dan koreksi rasa.
  3. Ketiga, masukkan tahu, tempe, cabai hijau iris, dan santan. Masak hingga semua bahan matang dan kuah mengental. Sajikan orem-orem dengan taburan bawang merah goreng dan nikmati bersama urap-urap sayur.

Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(auh/ihc)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads