Mewujudkan Pasuruan Indah Kotanya Lewat Revitalisasi Alun-alun

Nominator detikJatim Awards 2023

Mewujudkan Pasuruan Indah Kotanya Lewat Revitalisasi Alun-alun

Muhajir Arifin - detikJatim
Jumat, 24 Nov 2023 21:57 WIB
Alun-alun Kota Pasuruan
Alun-alun Kota Pasuruan. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Kota Pasuruan -

Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan di bawah kepemimpinan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul ingin membawa Pasuruan menjadi Kota Madinah (Maju Ekonominya, Indah Kotanya, Harmoni Warganya). Revitalisasi alun-alun pun dilakukan untuk mewujudkan program 'Indah Kotanya'.

Revitalisasi alun-alun kota juga sebagai wujud penataan ruang publik yang hijau dan nyaman. Selain itu juga menjadi terus berkomitmen menjadi kota ramah anak, lansia, dan difabel.

Pemkot lantas menghadirkan nuansa Kota Madinah dengan membangun 12 payung hidrolik mirip di Madinah. Pembangunan menggunakan anggaran APBD Kota Pasuruan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Revitalisasi yang sekaligus menata kawasan religi KH Abdul Hamid itu pun berdampak pada peningkatan kunjungan wisata religi. Pengunjung alun-alun juga meningkat.

Pada 2022, sebelum pembangunan kawasan wisata religi terintegrasi, kunjungan wisatawan sebanyak 583.325. Kemudian pada Desember 2022 dan Januari 2023, ada 139.336 wisatawan yang berkunjung ke Kota Pasuruan. Mereka tertarik pada payung Madinah.

ADVERTISEMENT

Kunjungan tersebut naik 35 persen dibanding sebelum revitalisasi dan pembangunan payung Madinah. Sementara saat ini, kunjungan mencapai 1.246.139 wisatawan hingga November 2023.

Pemkot Pasuruan juga berencana membangun museum mini dengan memanfaatkan menara air peninggalan pemerintah Belanda di kawasan alun-alun. Selain untuk merawat cagar budaya, proyek ini diharapkan bisa semakin menarik kunjungan ke alun-alun.

Menara air setinggi sekitar 50 meter yang tidak berfungsi itu bakal dicat. Kemudian dipasang lampu sorot seperti tugu yang berada di tengah taman alun-alun. Ruang bawah tanah menara air yang sebelumnya berisi air akan dibersihkan, dan di sinilah rencananya bakal dibuat museum mini.

Menara air peninggalan pemerintah kolonial Belanda di kawasan Alun-alun Kota PasuruanMenara air peninggalan pemerintah kolonial Belanda di kawasan Alun-alun Kota Pasuruan Foto: Muhajir Arifin / detikcom

Museum nantinya akan diisi foto-foto lama Kota Pasuruan. Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Pasuruan juga membuka kesempatan warga menyumbangkan benda-benda kokeksinya untuk dimanfaatkan di museum.

"Jadi di bawah situ ada museum mini. Nantinya wisatawan yang datang ke TIC bisa sekaligus mampir ke sana. Juga menunjang daya tarik kawasan alun-alun. Bisa jadi sarana edukasi sejarah, terutama sejarah Pasuruan," ujar Sekretaris DisparporaKota Pasuruan Akung Novajanto.

Di sisi lain, peningkatan kunjungan di kawasan alun-alun telah menjadi berkah untuk 146 PKL di sekitarnya. Revitalisasi alun-alun yang diiringi penataan PKL mampu meningkatkan ekonomi pelaku UMKM di sekitar alun-alun.

Pengunjung PKL pun tak pernah sepi. Penyewaan jasa becak wisata di alun-alun juga kecipratan dampak positif peningkatan kunjungan di alun-alun.

Kawasan wisata religi ini terintegrasi dengan kawasan wisata heritage Jalan Pahlawan. Di sini bisa ditemukan bangunan kuno yang sudah dipoles sehingga menarik untuk dikunjungi. Seperti Gedung Harmonie, Taman Kota, dan Pedestrian Pahlawan yang juga merupakan pusat kuliner.

Tak hanya kawasan alun-alun, pusat keramaian lainnya berada di taman GOR Untung Suropati, Jalan Sultan Agung. Di lokasi ini juga terdapat ratusan PKL yang ramai dikunjungi pembeli.

Kawasan Pelabuhan Pasuruan pun ditata rapi, mulai dari pembangunan trotoar hingga PKL. Sehingga membuat pengunjung semakin nyaman dan bertambah ramai. Tentu saja para PKL diuntungkan.

Selain alun-alun, kawasan Jalan Pahlawan, dan Jalan Sultan Agung, revitalisasi juga dilakukan di Taman Sekargadung, Taman Purutrejo, Taman Pekuncen, Taman Sarinah serta Taman Hayati. Total ada 600 PKL tersebar di delapan pusat keramaian tersebut.

Pemkot Pasuruan pun menggandeng BPOM untuk membina pedagang PKL di sana. Mereka dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang bahan pangan aman. Namanya 'Gerakan Pangan Aman Pedagang Kreatif Lapangan' yang diikuti para pedagang PKL di alun-alun dan sekitarnya.

Gus Ipul mengatakan pembinaan tersebut sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan PKL tentang keamanan pangan. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati wisata kuliner yang beragam dan aman.

"Pembinaan ini dilakukan supaya para PKL mendapat pengetahuan tentang makanan yang aman dan sehat, memperoleh bahan baku yang sehat, hingga bagaimana penyajian makanan yang baik, karena makanan sehat menjadi kebutuhan kita semua," kata Gus Ipul




(irb/dte)


Hide Ads