Haji Khairul Umam atau yang akrab disapa Haji Her tak main-main soal komitmennya dalam menyejahterakan petani tembakau di Madura. Hingga kini, ia terus mengawal berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan para petani.
Terbaru, Haji Her bersuara lantang menolak Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan pada pasal terkait pengamanan zat adiktif tembakau. RPP ini dinilai akan merugikan petani tembakau. Sebab, selama ini para petani menggantungkan hidupnya dari tembakau.
Haji Her mengaku tak setuju dengan pembatasan produksi rokok yang tercantum dalam RPP Kesehatan. Ia berjanji akan memperjuangkan hak-hak petani tembakau, khususnya di Madura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Paguyuban Pelopor Pedagang Petani Tembakau Se-Madura (P4TM) ini menilai, perlu pertimbangan serius terkait rencana pengesahan RPP Kesehatan. Apalagi, Madura merupakan sentra petani tembakau dan saat ini produksi rokok di sana mulai meningkat.
Menurutnya, tembakau berperan menggerakkan perekonomian petani dan pengusaha rokok di Madura. Produksi tembakau pun membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat. Keberadaan perusahaan rokok mampu mengurangi pengangguran.
"Dampak positifnya sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Perusahaan di Madura cukup besar pengaruhnya mengurangi pengangguran. Bahkan, bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya perusahaan rokok dari daerah," kata Haji Her kepada detikJatim, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya, pengesahan RPP Kesehatan justru bisa menghancurkan semua itu. Pengangguran di Pamekasan dipastikan akan bertambah dan masyarakat kembali kesulitan ekonomi.
Ia pun berharap RPP Kesehatan dibatalkan, sehingga ekosistem pertembakauan tetap berjalan baik di Madura.
"Kami sepenuhnya tidak setuju, apabila rencana UU Kesehatan ini turun (digedok) akan mencekik para petani tembakau, terutama di Madura. Kami dari Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) tetap memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan petani tembakau secara meluas," jelasnya.
Sebelumnya, Haji Her juga lantang menyuarakan kebijakan yang merugikan para petani tembakau. Ia mengawal inisiasi revisi perda tentang tembakau, tujuannya tak lain agar perda yang merugikan petani tembakau segera diubah.
Sebagai bentuk keseriusannya dalam mengawal revisi perda, Haji Her juga sempat mendatangi sejumlah tokoh Nasional untuk menyuarakan ketidaksetujuannya. Seperti ke Kementerian Perdagangan RI hingga bertemu Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan, bertemu Menteri Sosial RI Tri Rismaharini hingga Wakapolri.
Sepak terjang Haji Her dalam membela kepentingan petani tembakau dilakukannya hingga ke Kudus, ia mendatangi pabrik PT Djarum dan Rokok Sukun untuk memastikan serapan dan pembelian tembakau di Pulau Madura maksimal.
Di kalangan petani, Haji Her menggagas pilot projects penanaman bibit tembakau varietas atau white barley. Tujuannya tak lain sebagai bentuk penguatan kualitas tembakau di lapisan bawah.
Belakang ini, Haji Her juga intens menyerukan suara lantangnya melalui forum-forum, kegiatan hingga diskusi terkait kesejahteraan tembakau. Seperti saat sambutan dan dalam halal bihalal Basra, halaqah NU, silaturahmi kepada tokoh-tokoh ulama hingga di forum group diskusi PWI Pamekasan.
Profil Haji Her
Haji Her merupakan Chief Executive Officer (CEO) PT Bawang Mas Grup, perusahaan rokok asal Pamekasan. Ia adalah putra pasangan H. Moh Ali Mohdar dan Hj. Zahria.
Haji Her lahir 42 tahun lalu di Pamekasan, tepatnya pada 25 November 1981. Haji Her mengawali pendidikan formalnya di SDN Kadur 01 pada pagi hari. Lalu sore harinya, ia masuk MI Al-Falah Sumber Gayam. Selanjutnya, Haji Her menempuh pendidikan SMP hingga MA Al Falah Sumber Gayam, Kecamatan Kadur, Pamekasan.
Saat Haji Her remaja, ia memutuskan keluar dari tanah kelahirannya dengan tekat untuk menguatkan mental, memperluas wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan, yakni dengan menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.
Hidup di tanah rantau menguatkan insting Haji Her dalam berkreasi untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Sejak semester 1, ia langsung belajar berbagai macam bisnis. Mulai dari berjualan alat dapur hingga menjadi sales di beberapa bisnis ritel.
Tidak berhenti di sana, Haji Her muda mencoba peruntungan di dunia tembakau dengan menjadi perantara pembelian tembakau. Ia membawa sampel tembakau ke berbagai gudang hingga pada tahun 2008, usai melepas masa lajang, ia memberanikan diri membeli tembakau langsung dari petani.
Berbagai rintangan dan hantaman kehidupan pernah dilalui Haji Her. Namun, hal ini tidak menyurutkan tekad dan semangatnya untuk bangkit dan terus melanjutkan perjuangannya.
Salah satu kunci kesuksesan Haji Her, yakni ia selalu memuliakan sang ibu. Haji Her selalu menjunjung tinggi kehormatan keluarganya. Baktinya kepada orang tua, terutama sang ibu, patut diacungi jempol.
Akhirnya, pada 6 Agustus 2022, ia mendapat mandat sebagai Ketua Umum Paguyuban Pelopor Pedagang Petani Tembakau Se-Madura (P4TM). Dengan amanah tersebut, tugas pertama Haji Her yakni mengawal usulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terkait pembangunan Trading House yang akan ditempatkan di Pamekasan.
detikJatim Awards merupakan ajang penghargaan yang digelar detikJatim sebagai apresiasi kepada para tokoh, komunitas, hingga pemerintah daerah di Jawa Timur atas capaian kinerja dan sumbangsihnya kepada masyarakat. Dasar penghargaan dinilai oleh Tim Asesmen berdasarkan beberapa indikator keberhasilan program dan aksi nyata yang telah dilakukan. Nantikan edisi perdana detikJatim Awards yang bakal diselenggarakan di Singhasari Resort Kota Batu, Senin, 27 November 2023.
(hil/dte)