6 Manfaat Eceng Gondok, Bisa Jadi Cuan Loh!

6 Manfaat Eceng Gondok, Bisa Jadi Cuan Loh!

Nadza Qur’rotun A - detikJatim
Selasa, 31 Okt 2023 18:00 WIB
eceng gondok di bengawan solo bojonegoro
Eceng gondok di Bengawan Solo Bojonegoro/Foto: Ainur Rofiq
Surabaya -

Eceng gondok atau dalam bahasa Latin Eichornia crassipes adalah tumbuhan yang hidup di air tawar atau biasa dikenal dengan istilah gulma. Eceng gondok dapat tumbuh karena menyerap nutrien pada perairan air tawar.

Melansir Repository Itenas, pertumbuhan eceng gondok sangat cepat dan dapat merusak lingkungan perairan karena menyebabkan pendangkalan. Selain itu, tanaman gulma ini dapat menyebabkan aerasi karena menghalangi sinar matahari yang akan masuk ke perairan.

Meski begitu, eceng gondok mampu menyerap logam-logam berat seperti Cr, Pb, Hg, Cd, Cu, Fe, Mn, Zn. Akibatnya, tanaman ini dapat mengolah air buangan dari domestik dengan tingkat efisiensi tinggi. Eceng gongok juga dapat menurunkan kadar BOD dan partikel suspense dengan biokimia yang berlangsung secara lambat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eceng gondok memiliki kandungan nutrisi seperti energy 18 kkal, protein 1 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 3,8 gram, kalsium 80 gram, fosfor 45 mg, zat Besi 4 mg, vitamin A 1000 IU, vitamin B1 0,08 mg, dan vitamin C 50 mg. Eceng gondok pun memiliki kandungan kimia seperti selulosa 64,51% memiselulosa 15,61%, dan lignin 7,69%.

Dampak Positif dan Negatif dari Eceng Gondok

Eceng gondok yang dibiarkan terus tumbuh bisa menutup sungai dan menimbulkan berbagai dampak negatif. Namun, sebenarnya tidak hanya merugikan, eceng gondok juga punya banyak manfaat. Berikut dampak positif dan negatif eceng gondok.

ADVERTISEMENT

1. Manfaat Eceng Gondok

Meskipun tanaman eceng gondok dianggap sebagai gulma, tanaman ini ternyata memiliki manfaat positif. Berikut ini dampak positif eceng gondok.

Dapat mencegah akumulasi logam berat

Ikan tawar yang biasa dikonsumsi manusia secara terus menerus dapat membahayakan tubuh. Alasannya karena di dalam ikan tawar terdapat logam berat. Akumulasi logam berat dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit minimata, bibir sumbing, cacat pada bayi, dan kerusakan saraf.

Oleh karena itu, harus ada penanganan tepat, salah satunya dengan tanaman eceng gondok. Hasil penelitian, eceng gondok ternyata dapat menyerap logam berat yang ada di perairan. Apabila dilakukan secara terus menerus, maka kandungan logam berat dalam air bisa mencapai titik 0.

Pupuk Organik

Eceng gondok memiliki banyak asam humat yang dapat menghasilkan senyawa fitohara, asam triterpenoid, sianida, alkanoid, dan kalsium. Senyawa-senyawa tersebut menjadikan eceng gondok dapat dijadikan sebagai pupuk organik.

Pupuk organik ini akan sangat bermanfaat untuk sayuran dan buah-buahan. Kandungan senyawa fitohara juga memiliki fungsi mempercepat pertumbuhan tanaman dan akar.

Bioetanol

Bioetanol adalah salah satu energi alternatif yang saat ini dipertimbangkan untuk menggantikan bahan bakar minyak bumi. Penggunaan bioetanol untuk bahan bakar atau substituent dapat bermanfaat untuk menurunkan emisi gas berbahaya (CO, NO, dan SO2) dan efektivitas rumah kaca menjadi rendah.

Manfaat bioetanol sebagai bahan bakar tambahan dapat bermanfaat untuk menurunkan emisi senyawa organik hidrokarbon, butadiene, benzena karsinogenik, serta emisi partikel yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi.

Bahan Pengganti

Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk bahan pengganti rotan dan kertas. Namun, hal ini masih kurang dipahami oleh pemerintah dan masyarakat tentang cara mengolahnya.

Media Pertumbuhan Jamur

Eceng gondok bermanfaat sebagai media pertumbuhan jamur. Namun, hanya jamur merang yang dapat tumbuh pada eceng gondok.

Bisnis Kerajinan

Ternyata eceng gondok dapat diolah menjadi kerajinan yang dapat dijual dengan harga fantastis. Seperti di Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, dan Malang.

Daerah tersebut telah menyulap eceng gondok menjadi kerajinan tangan. Seperti dompet, tas, taplak, gorden, dan lain sebagainya. Penjualan kerajinan dari eceng gondok banyak disukai masyarakat.

2. Dampak Negatif Eceng Gondok

Selain memiliki dampak positif, eceng gondok paling dikenal merugikan lingkungan. Berikut dampak negatif eceng gondok.

  • Evapotranspirasi semakin meningkat. Mengutip laman Jurnal IPB, evapotranspirasi merupakan jumlah air yang dikembalikan lagi ke atmosfer. Yaitu dari permukaan tanah, badan air, dan vegetasi dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi iklim dan fisiologis vegetasi.
  • Jumlah cahaya menurun. Menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke perairan juga berdampak pada turunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air.
  • Pendangkalan pada dasar perairan. Apabila tumbuhan eceng gondok mati, maka tanamannya akan turun ke dasar perairan yang menyebabkan proses pendangkalan.
  • Lalu lintas (transportasi) air menjadi terganggu. Hal ini dirasakan masyarakat yang masih bergantung dari sungai. Seperti menyeberangi sungai menggunakan perahu.
  • Meningkatnya habitat vektor penyakit pada manusia.
  • Nilai estetika lingkungan perairan akan menurun.

Artikel ini ditulis oleh Nadza Qurrotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads