Warga Andalkan Perahu Getek saat Jembatan Mergosono Kota Malang Ditutup

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Selasa, 03 Okt 2023 16:22 WIB
Warga andalkan perahu getek untuk menyeberang (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Malang -

Warga Kota Malang membuat perahu getek sebagai alternatif penyeberangan. Perahu getek ini mulai dirakit sejak Jembatan Lembayung, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, ditutup.

Penutupan jembatan untuk perbaikan sejak 25 September-25 Desember 2023 ternyata berdampak warga sekitar. Sebab, jembatan itu merupakan akses yang sering digunakan warga untuk menyeberang dari Kelurahan Mergosono menuju Kelurahan Bumiayu.

"Jembatan itu sangat penting karena memudahkan warga yang mau menyeberang. Dengan sekarang dilakukan perbaikan, warga harus memutar lewat jalur lain yang cukup jauh," ujar Ketua RT 11 RW 05 Kelurahan Mergosono, Hadi Prasetyo, Selasa (3/10/2023).

Awalnya, kata Hadi, perahu getek hanya dimanfaatkan untuk mengantar anak-anak warga RT 11 yang harus menyeberang untuk berangkat atau pulang sekolah. Perahu getek pun akhirnya dibuat getek secara swadaya.

"Kita mulai rakit getek ini pada Senin 25 September 2023, cuman untuk anak-anak warga sekitar saja, tidak untuk umum. Saat itu jembatan masih boleh dilewati untuk pejalan kaki," jelas Hadi.

"Terus jembatan mulai ditutup total pada Jumat 29 September 2023. Akhirnya ada yang minta tolong untuk dibantu menyeberang menggunakan perahu getek. Kami pun akhirnya mulai memperbaiki getek agar bisa lebih memumpuni," sambungnya.

Karena cukup banyak masyarakat yang meminta bantuan untuk menyebrang, pihak RT 11 akhirnya memfasilitasinya. Perahu getek itu mulai dioperasikan untuk masyarakat umum sejak Senin (2/10/2023).

"Kan kalau lewat jembatan lain itu sebenernya ada di Mergosono Gang V sama di Gadang. Cuman untuk warga sekitar sini kan jadi harus muter jauh. Kalau pakai getek ini bisa lebih cepet," jelasnya.

Untuk menjaga keamanan saat menyeberang menggunakan perahu getek, BPBD Kota Malang dan pihak Kelurahan meminjamkan jaket pelampung kepada warga setempat.

"Ada 10 pelampung, 5 dari BPBD Kota Malang dan 5 dari Kelurahan Mergosono. Intinya kami di sini mengutamakan keamanan," terangnya.

Ia berharap Jembatan Lembayung bisa segera selesai. Sehingga anak sekolah tak lagi kebingungan untuk berangkat atau pulang sekolah.

"Meski dapat kompensasi terlambat dari sekolah. Tetap saja kasian anak-anak sekolah itu harus muter jauh kalau enggak ada jembatan itu," ungkapnya.

Sementara para siswa yang terpaksa menggunakan perahu getek di antaranya berasal dari SMPN 7 Kota Malang Kelurahan Bumiayu dan SDN 4 Kota Malang Kelurahan Mergosono.

Bagi warga yang ingin menyeberang bisa membayar seikhlasnya tanpa ada patokan. Uang tersebut digunakan warga yang berjaga menyeberangkan perahu untuk membeli minuman penghilang dahaga.

"Ya memberikan (Uang) sukarela, nggak ada penetapan biaya. Kalau anak sekolah kan kasihan kalau kita suruh bayar juga mereka gak ada uang kan. Tapi mereka (anak sekolah) tetap kita utamakan," tandas Hadi.



Simak Video "Video: Pria Rusak Lampu Taman di Malang Ternyata Frustrasi Menganggur-Ditinggal Istri"

(hil/fat)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork