Kekeringan akibat kemarau panjang masih melanda sebagian wilayah Lamongan. Hingga kini, kekeringan hingga memicu krisis air bersih telah merambah 21 desa di 8 kecamatan Lamongan.
Data yang dihimpun dari BPBD Lamongan menyebut, krisis air bersih yang terjadi di Lamongan ini telah menimpa 30 dusun di 21 desa yang tersebar di 8 kecamatan. Di luar itu, masih ada 5 kecamatan yang masuk dalam kategori siaga darurat bencana kekeringan.
"Data dari BPBD Lamongan menyebutkan kecamatan dan desa terdampak di wilayah Lamongan yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih dampak El Nino ada 21 desa di 8 kecamatan," kata Kabag Kominfo Lamongan Sugeng Widodo saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (2/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sugeng, 8 kecamatan yang terkena dampak kekeringan dan krisis air bersih tersebut diantaranya adalah Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sugio, Modo, Sarirejo, Deket, Mantup dan Sukorame.
BPBD Lamongan, tambah Sugeng, kini makin intens memasok air bersih ke kecamatan yang mengalami kekeringan.
"Hampir setiap hari BPBD Lamongan bergiliran mensuplai air bersih ke 8 kecamatan yang mengalami krisis air bersih ini. Kita berupaya agar tidak sampai kekurangan terkait kebutuhan air bersih ini," ujarnya.
Sampai hari ini, terhitung sudah sebanyak 88 tangki yang terdistribusi ke masyarakat di 8 kecamatan terdampak. Jika dihitung, volume air yang didistribusikan sudah mencapai 458.500 liter air. Menurutnya, pendistribusian ini berlangsung lancar dan tidak ada kendala.
"Bupati Lamongan juga telah membuat SK tentang status siaga darurat bencana kekeringan di Lamongan yang di dalamnya ada sebanyak 13 kecamatan," jelasnya.
Selain itu, pihak BPBD Lamongan setiap hari terus memantau melalui hubungan komunikasi dengan camat hingga kades. Pasalnya, setiap musim kemarau selalu ada wilayah di Lamongan yang dilanda kekeringan dan berdampak pada krisis air bersih.
"Harapannya pendistribusian air bersih ini bisa membantu masyarakat di 8 kecamatan yang kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Selain dropping air bersih, kita juga memberikan bantuan puluhan jerigen dan tandon air masing-masing volume 1.200 liter," jelasnya.
Salah satu desa yang mendapat dropping air bersih itu adalah Desa Soko, Kecamatan Tikung. Kedatangan bantuan air bersih dari BPBD langsung diserbu warga yang sudah menyiapkan jeriken, timba maupun gentong.
Air bersih bantuan ini sangat penting bagi warga sekitar yang sejak dua bulan terakhir ini kesulitan air bersih untuk minum dan memasak.
"Ada 3 dusun di Desa Soko ini, yaitu Dusun Sememi, Dusun Kebondalem dan Dusun Kalitengah yang kali ini mendapatkan dropping air bersih sebanyak 3 mobil tangki. Pendistribusian air bersih ini untuk meringankan beban warga selama musim kekeringan karena kebutuhan utama air bersih ini diandalkan warga," tambah Kades Soko, Pujianto.
(hil/fat)