4 Doa Minta Hujan yang Dipanjatkan Nabi Muhammad SAW

4 Doa Minta Hujan yang Dipanjatkan Nabi Muhammad SAW

Savira Oktavia - detikJatim
Jumat, 15 Sep 2023 11:45 WIB
Yemenis pray for rain amid drought in the capital Sanaa on June 6, 2022. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (Photo by MOHAMMED HUWAIS/AFP via Getty Images)
Kekeringan Parah, Umat Muslim di Yaman Doa Bersama Memohon Hujan/Foto: AFP via Getty Images/MOHAMMED HUWAIS
Surabaya -

BMKG memprediksi awal musim hujan baru terjadi pada November 2023. Sehingga terjadi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah. Tak hanya kekeringan, angka kasus kebakaran pun meningkat.

Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk berdoa meminta hujan saat terjadi kemarau panjang. Umat Islam dianjurkan memanjatkan doa-doa kepada Allah SWT agar turun hujan.

Doa Minta Hujan:

Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Imam Abu Bakr al-Thurthusyi al-Andalusi (450-520 H) menyusun kitab yang diberi nama al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Itjinabuhu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kitab tersebut berisi kumpulan doa yang dipanjatkan Nabi Muhammad SAW. Salah satu babnya yakni al-Du'a 'Ind al-Istisqa menguraikan ragam doa Nabi Muhammad SAW saat meminta hujan.

Doa Minta Hujan #1

Nabi Muhammad SAW berdoa meminta hujan yang menyuburkan, tidak membahayakan, dan membawa manfaat. Hal ini seperti yang diriwayatkan Imam Abu Dawud. Berikut doanya.

اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍ

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Ijtinabuhu, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002, h. 174)

Doa Minta Hujan #2

Nabi Muhammad SAW juga memanjatkan doa meminta hujan ketika seorang Badui mengeluh lantaran binatang ternaknya banyak yang mati karena kekeringan. Akibat kekeringan itu banyak anak-anak yang kelaparan karena sukar mendapatkan susu untuk diminum.

Rasulullah berdiri di atas mimbar, bertahmid, dan memuji Allah SWT. Nabi Muhammad SAW kemudian mengangkat kedua tangannya dan memanjatkan doa berikut.

اللهمّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا سَرِيْعًا مَرِيْعًا غَدَقًا طَبَقًا، عَاجِلًا غَيْرَ رَائِفٍ، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ تَمْلَأُ بِهِ الضَّرْعُ، وَيَنْبُتُ بِهِ الزَّرْعُ وَتُحْيِي بِهِ الْأَرْضُ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang merata, segera, menyuburkan, lebat, merata, segera tanpa kelambatan, bermanfaat tanpa bahaya. Hujan yang dapat memenuhkan ambing (kantong kelenjar) susu binatang ternak, yang menumbuhkan tanaman, yang menghidupkan tanah setelah mati (karena kekeringan)." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Ijtinabuhu, 2002, h. 174)

Doa Minta Hujan #3

Nabi Muhammad SAW membaca doa meminta hujan untuk hamba-hamba Allah SWT dan binatang-binatang ciptaan-Nya, beserta dihidupkannya lagi negeri yang sebelumnya telah mati karena kekeringan.

اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati." (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Ijtinabuhu, 2002, h. 176)

Doa Minta Hujan #4

Nabi Muhammad SAW pun memanjatkan doa meminta hujan ketika mendengar banyak keluhan karena musim hujan datang terlambat, sehingga tanah-tanah menjadi tandus.

Saat itu Rasulullah meminta mimbar, yang segera diambilkan dan diletakkan di musala oleh pengikutnya. Nabi Muhammad SAW kemudian berjanji akan menemui mereka lagi.

Sayyidah Aisyah berkata: Nabi menemui mereka setelah matahari terbit. Beliau duduk di atas mimbar, mengucapkan takbir, tasbih, dan tahmid, dan berkata (kepada mereka):

إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم

Artinya: Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian."

Kemudian, Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa berikut.

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهمَّ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ, وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزِلْ عَلْيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَي حِيْنٍ

Artinya: Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk yang membutuhkan, turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir masa.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW mengangkat kedua tangannya sampai terlihat ketiaknya, dan memutar tubuhnya ke arah orang-orang. Ia lantas melaksanakan sholat dua rakaat di mana setiap rakaatnya membaca 'Masyaallah' dan 'Subhanallah'.

Tidak lama kemudian terdengar suara guntur dan hujan pun turun dengan lebatnya sampai memenuhi masjid. Rasulullah tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi gerahamnya ketika semua orang bergegas pulang ke rumah masing-masing. Lalu, beliau berkata:

أشهد أن الله علي كل شيء قدير وأني عبد الله ورسوله

Artinya: Aku bersaksi bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya. (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du'a al-Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'ala al-Da'i Ittiba'uhu wa Ijtinabuhu, 2002, h. 176)

Demikian pembahasan mengenai doa meminta hujan. Semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)


Hide Ads