BMKG Juanda Surabaya menyampaikan Surabaya termasuk salah satu daerah yang masuk dalam peringatan dini kekeringan berstatus 'awas' yang dikeluarkan BMKG. Wali Kota Eri Cahyadi pun mengantisipasi kebakaran saat kekeringan.
Eri meminta warga untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok ke lahan yang mudah terbakar. Selain puntung rokok juga waspada dalam penggunaan gas dan lainnya yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
"Kita menyiapkan antisipasi kekeringan ini juga berhubungan dengan kebakaran. Makanya mohon kepada warga kalau buang puntung rokok ya hati hati," kata Eri saat ditemui detikJatim di Jalan Jimerto, Jumat (18/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga sudah mengantisipasi itu dengan menyiapkan tim kebakaran dengan waktu maksimal 7 menit sudah sampai di lokasi. Selain itu juga menyiapkan 7 alat pemadam api ringan (apar) di masing-masing Balai RW.
"Kita nanti cek lagi berapa Balai RW yang terpenuhi 7 atau belum. Karena memang percepatan sambil menunggu mobil PMK datang itu RW langsung bisa menggunakan apar. Karena ada RW yang membagikan ke RT, itu lebih bagus lagi," jelasnya.
Selain itu, ada kader Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran (Madagaskar) untuk memberikan pelatihan memadamkan api kepada warga. Sehingga, sebelum PMK tiba warga sudah mengerti cara memadamkan api sendiri agar tidak membesar.
"Setiap balai RW ada Madagaskar. Itu dari dulu masih, makanya Surabaya cepat mati api. Lek nganteni PMK tok yang ga tutuk-tutuk (kalau menunggu PMK saja ya tidak segera padam)," ujarnya.
Selain kebakaran antisipasi kekeringan juga dilakukan dengan menyiapkan lahan untuk menanam tanaman pangan. Selanjutnya, sungai yang mengaliri air ke Kota Surabaya dikoordinasikan dengan BBWS dan lainnya.
"Bagaimana menutup dan membuang airnya. Itu kami lakukan. Jadi terkait kekeringan sudah kami antisipasi. Bahkan beberapa dinas pertanian kami sudah koordinasi terus dengan provinsi, dan teknis lainnya," katanya.
(dpe/iwd)