Walkot Surabaya Eri Cahyadi Sebut UN Bisa Bangkitkan Semangat Belajar

Walkot Surabaya Eri Cahyadi Sebut UN Bisa Bangkitkan Semangat Belajar

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 05 Jan 2025 12:35 WIB
Walkot Eri Cahyadi saat ditemui di Jalan Jimerto Surabaya.
Walkot Eri Cahyadi saat ditemui di Jalan Jimerto Surabaya. Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Surabaya - Mendikdasmen Abdul Mu'ti berencana mengembalikan ujian nasional (UN) sebagai sistem evaluasi pendidikan tahun 2025, namun belum pasti kapan akan diterapkan. Wali Kota (Walkot) Surabaya Eri Cahyadi secara gamblang tidak menyatakan setuju atau tidak. Tapi menurutnya, UN akan membangkitkan semangat belajar anak.

"Yang penting, apapun bisa membangkitkan semangat anak untuk bisa belajar dan tidak meremehkan. Meski nanti UN dihitung berapa persen, berapa persen. Tapi masih ada anak keinginan belajar," kata Eri di Jalan Jimerto Surabaya, Minggu (5/1/2024).

Jika menggunakan PPDB Zonasi, bagi Eri yang terpenting ialah jarak rumah. Artinya nilai tidak menjadi patokan utama, dan Eri ingin hal itu ditiadakan.

"Kalau sekarang nggak usah sinau, pokoke sekolah cidek omah, hasile piro ae isok keterimo (kalau sekarang tidak usah belajar, terpenting sekolah dekat rumah, hasilnya berapa saja bisa diterima). Itu yang harus dihilangkan," ujarnya.

Eri menyebut setiap pembelajaran sekolah pasti ada ujian nasional agar siswa bisa mengetahui berapa nilai yang didapat. Menurutnya, wacana ini justru akan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Sebab, siswa akan memiliki daya saing untuk bisa masuk ke sekolah yang diinginkan.

"Sehingga salah satu faktor ketika mendapat nilai, maka ada penghargaan yang dia dapatkan, apakah bisa bersaing masuk dalam sekolah (PPDB). Itu salah satu faktor yang mungkin bisa digunakan jadi bagian zonasi," jelasnya.

Adanya penerapan UN, lanjut Eri, siswa akan lebih rajin untuk belajar. Namun, bila menggunakan zonasi, siswa akan sedikit malas untuk belajar. Karena sistem zonasi tidak perlu nilai bagus untuk bisa masuk ke sekolah favorit.

"Dengan UN ini saya berharap anak-anak semakin gelem sinau (mau belajar). Tapi, kalau dulu UN nggak onok, wis pokoke omahe cidek sekolah dadi sinaune rodok males-males titik lah (kalau UN nggak ada, sudah pokoknya sekolahnya dekat rumah belajarnya jadi agak malas sedikit), tapi kalau dengan begini kan mereka ada rasa ingin belajar," pungkasnya.


(esw/irb)


Hide Ads