Hingga saat ini fenomena bunyi ketukan misterius di Desa Moncek Tengah, Sumenep masih menjadi misteri. Belum terungkap apa penyebab bunyi yang sempat membuat panik warga hingga mengira tanah mereka akan mengalami sink hole, lubang akibat runtuhnya lapisan permukaan.
Sejumlah pihak menaruh perhatian pada fenomena yang jarang terjadi di Sumenep itu. Sejumlah peneliti saat ini sedang melakukan analisis tentang penyebab bunyi disertai getaran dari dalam tanah di lokasi.
Berikut sejumlah fakta terbaru yang dihimpun detikJatim bunyi misterius disertai getaran dari dalam tanah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penelitian sedang dilakukan
Penelitian tentang penyebab bunyi misterius dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah, Sumenep sedang dilakukan.
Mulai dari BMKG yang telah memasang alat seismograf untuk mendeteksi getaran dari dalam tanah hingga ITN Malang yang telah tiba di lokasi.
Ketua Tim Pendampingan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Ketua Tim Kajian Resiko Bencana Kabupaten Sumenep Ardiyanto Maksimilianus Gai, ST., M.Si menyatakan bahwa timnya sudah hadir di Sumenep.
"Kami bersama Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITN Malang sekaligus ahli geofisika/seismologi ITN Malang Ratri Andinisari, S.Si., M.Si., Ph.D akan ke lokasi untuk mengecek kondisi di lokasi," ujar Ardiyanto kepada detikJatim, Selasa (15/8/2023).
2. Analisis Awal Tim Geologi ITN Malang
Ardi menyampaikan dari data-data yang ada, timnya mengambil kesimpulan awal munculnya suara misterius disertai getaran di Desa Muncek Tengah itu karena adanya pergerakan di bawah tanah, tepatnya dalam rongga batuan.
"Pergerakan rongga batuan itu disebabkan oleh beberapa hal," kata Ardiyanto.
Mulai dari perubahan musim yang kemudian membuat rongga batuan di bawah tanah awalnya terisi air kemudian berkurang, mengakibatkan perubahan struktur tanah sehingga terjadi guguran di dalam tanah.
"Faktor lain, karena adanya perubahan patahan di bawah tanah, namun pada kasus ini berdasarkan hasil seismologi menunjukkan tidak adanya pergerakan patahan di bawah tanah," terangnya.
Kemudian, Adanya perubahan struktur tanah akibat perubahan guna lahan di kawasan hulu sehingga mempengaruhi struktur tanah yang ada di bawahnya.
"Kemungkinan terakhir adalah adanya aktivitas manusia dalam skala besar yang terjadi secara beraturan pada wilayah terdekat sehingga mempengaruhi getaran di dalam tanah dan memicu adanya guguran di dalam rongga di bawah permukaan," lanjut Ardi.
Meski begitu, pihaknya menyebut ini hanya merupakan analisis sementara. Untuk mengetahui kepastiannya harus dilakukan peninjauan lapangan terlebih dahulu.
3. BMKG Sebut Lokasi Aman untuk Beraktivitas
Sebelum kedatangan Tim ITN Malang Tim BMKG Stasiun Geofisika Tretes, Pasuruan telah melakukan observasi awal pada fenomena bunyi misterius disertai getaran di Desa Muncek Tengah.
Hasilnya, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi dinilai masih cukup aman untuk beraktivitas normal.
"Dari observasi kami, saya kira masih cukup aman lah untuk masyarakat kembali beraktivitas normal," kata Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto, Senin (14/8/2023).
4. Mirip Kejadian di Gunungkidul
Suwarto mengatakan sebelumnya pernah ada kejadian serupa tapi tak sama seperti yang ada di Sumenep. Kejadian adanya bunyi misterius itu terjadi di Gunung Kidul.
"Jadi dulu sebelum di Sumenep ini juga pernah terjadi di Jogja (Gunung Kidul). Habis gempa 2006 itu, sekitar tahun 2008 itu pernah terjadi. Tapi benturannya lebih keras, deng, deng begitu. Kalau ini kan bunyinya kecil tak, tak," ujar Suwarto kepada detikJatim, Senin (14/8/2023).
Suwarto menyebut secara geologis tanah di Gunung Kidul dan Sumenep hampir sama dengan banyak batuan karst. Dan batuan karst tersebut cenderung memunculkan rongga atau gua.
"Bisa jadi memang ada rongga di situ, kemudian ada material yang jatuh atau apa itu memang memerlukan kajian dan penelitian lebih lanjut. Nah kalau dari ITS itu mungkin ada alatnya," lanjut Suwarto.
5. PVMBG Juga Akan Mengecek ke Lokasi
PVMBG akan mengecek langsung dentuman misterius dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Jawa Timur.
Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan pihaknya harus turun langsung ke lokasi mengecek asal dari dentuman misterius tersebut. Menurutnya, pengecekan akan dilakukan dengan metode GPR (Ground-Penetrating Radar).
"Perlu penyelidikan lebih lanjut ke lokasi karena harus dicek memakai alat dengan metode GPR atau geo listrik, ini persoalan bawah permukaan dangkal," ucap Hendra dilansir dari detikJabar.
Sebelumnya, suara dentuman misterius dari dalam bumi menggegerkan warga di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, pada Sabtu (12/8) lalu.
Tidak hanya mendengar suara tumbukan yang misterius dari dalam bumi, saat itu, warga setempat juga merasakan adanya getaran. Video terkait kejadian langka tersebut menyebar luas di tengah-tengah masyarakat.
(dpe/fat)