5 Fakta Yacht Pasutri Australia Terdampar di Perairan Sumenep

5 Fakta Yacht Pasutri Australia Terdampar di Perairan Sumenep

Mira Rachmalia - detikJatim
Sabtu, 01 Feb 2025 12:21 WIB
Yacht milik pasutri Australia yang kandas di perairan Gili Iyang, Sumenep.
Yacht Milik WNA Terdampar di Perairan Sumenep (Foto: Istimewa)
Sumenep -

Sepasang suami istri asal Australia, Watt Peter John (63) dan Delves Catherine Winifred (61) mengalami insiden saat berlayar dari Bali menuju Karimunjawa.

Kapal pesiar mereka terjebak cuaca buruk dan mengalami kerusakan mesin di perairan sekitar Pulau Gili Iyang, Sumenep.

Simak fakta-fakta terdamparnya dua warga negara asing di Sumenep, Jawa Timur, berikut ini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-faktanya:

1. Terdampar Akibat Cuaca Buruk dan Kerusakan Mesin

Di tengah perjalanan mengarungi selat Bali ke kepulauan Karimunjawa, mereka terjebak cuaca buruk di barat utara Pulau Gili Iyang, kepulauan Sumenep. Angin kencang, gelombang tinggi.

Ditambah lagi mesin kapal mereka mendadak mati. Mereka terpaksa mengembangkan layar, terombang-ambing di tengah lautan luas menanti pertolongan

ADVERTISEMENT

2. Upaya Minta Pertolongan dengan Suar

Peter menembakkan suar hingga lima kali untuk meminta pertolongan. Namun, karena ombak besar, tidak ada kapal yang dapat mendekat untuk menolong mereka hingga menjelang petang.

Warga sudah berupaya menuju ke Yacht untuk membantu awak kapal tapi perahu mereka tak mampu menembus ganasnya angin kencang dan gelombang tinggi.

3. Penyelamatan oleh Warga Setempat

Setelah menyadari kapal mereka kandas akibat surutnya air laut, Peter dan Catherine nekat berenang ke daratan dengan papan pelampung. Warga Bancamara menyambut dan menolong mereka saat tiba di tepian pantai.

"Saat sudah menjelang Magrib warga ramai ada yang menghubungi saya katanya bulenya turun berenang tetapi warga tidak ngerti bahasanya, akhirnya saya ke situ," kata Hariyanto, warga setempat, Jumat (31/1).

4. Kesulitan Komunikasi dan Sambutan Hangat Warga

Warga setempat awalnya kesulitan berkomunikasi karena tidak memahami Bahasa Inggris dengan aksen Australia. Namun, seorang warga bernama Hariyanto membantu sebagai penerjemah. Warga kemudian memberikan pakaian, makanan, dan tempat istirahat bagi pasangan tersebut.

Dalam video warga yang beredar di media sosial, warga begitu antusias menyambut pasutri itu. Peter diminta memakai sarung dan baju seadanya, sedangkan Catherine memakai daster.

"Mereka saya tawari makan. Apakah mau makanan seperti ini, cuma nasi dan ikan? Ternyata mereka mau," kata Hariyanto.

5. Kapal Terdampar Jadi Tontonan Warga

Peter mengaku sudah menghubungi mekanik langganannya di Banyuwangi. Mekanik kapal itu berencana datang ke Gili Iyang untuk memperbaiki kapal atau menariknya ke Banyuwangi.

Tapi karena kondisi cuaca belum memungkinkan sang mekanik harus menunggu cuaca membaik. Kapal pesiar kecil yang kandas di pantai itu pun menjadi tontonan warga setempat.




(ihc/fat)


Hide Ads