Harap-harap Cemas Penyebab Bunyi Misterius dan Dampaknya ke Warga Sumenep

Round-Up

Harap-harap Cemas Penyebab Bunyi Misterius dan Dampaknya ke Warga Sumenep

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 14 Agu 2023 07:00 WIB
Sejumlah pihak berwenang menindaklanjuti laporan warga Desa Moncek Tengah, Sumenep soal bunyi misterius dari dalam bumi.
Situasi di Desa Moncek Tengah tempat terdengar bunyi misterius dari dalam bumi. (Foto: Istimewa/dok. Polres Sumenep)
Sumenep -

Tim Ahli Geologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang sudah dihubungi BPBD Sumenep batal datang untuk mengobservasi dan meneliti penyebab bunyi ketukan disertai getaran dari bawah tanah di Desa Moncek Tengah. Sebagai gantinya, Tim BMKG Pasuruan telah memasang alat seismograf di lokasi.

Meski demikian, para personel BMKG Stasiun Geofisika Tretes, Pasuruan itu mengakui bahwa hasil deteksi getaran dengan seismograf tidak akan bisa sampai pada kesimpulan penyebab bunyi dan getaran yang sempat membuat warga Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah ketakutan.

Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumenep Andy Ricky Kurniawan menyebutkan bahwa Tim Ahli Geologi ITN Malang batal datang kemarin karena masih melakukan penelitian di tempat lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim dari ITN Malang belum bisa ke sini. Katanya masih melalukan penelitian di tempat lain, kami masih mengupayakan koordinasi dengan pihak lain. Tapi hari ini Tim dari BMKG Pasuruan datang ke sini, katanya untuk memasang alat," ujarnya.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Tretes Suwarto memastikan bahwa timnya yang terdiri dari 3 orang telah memasang seismograf itu di lokasi yang diduga menjadi pusat bunyi dan getaran misterius yang menggegerkan warga.

ADVERTISEMENT

"Kami ada 3 personel, termasuk saya. Sekarang ini alatnya sudah terpasang, rencana sampai besok pagi (hari ini) akan kami rekam getarannya. Nanti kami lihat datanya, perkembangannya seperti apa," katanya kepada detikJatim, Minggu (13/8/2023).

Tim BMKG Pasuruan memasang seismograf di lokasi sumber bunyi misterius dari dalam bumi di Sumenep.Alat seismograf BMKG Pasuruan yang dipasang di lokasi sumber bunyi misterius dari dalam bumi di Sumenep. (Foto: Istimewa/dok. Ricky, BPBD Sumenep)

Suwarto mengakui bahwa data-data yang dihasilkan dari seismograf yang dipasang tidak bisa membuat BMKG sampai pada kesimpulan penyebab secara langsung. Data itu memerlukan data pembanding lain dari metode dan peralatan lain.

"Dengan seismograf ini tidak bisa menyimpulkan. Tidak bisa mengetahui apa penyebabnya secara langsung. Butuh data-data lain dengan metode-metode lain, peralatan lain. Bisa dengan geolistrik, geomagnet, atau juga dengan gravitasi. Nah itu memang harus terintegrasi," ujarnya.

Seismograf, kata Suwarto, hanya merekam getaran. Dari getaran itu personel BMKG akan melakukan analisis. Beberapa data yang akan dianalisis terutama tentang lapisan tanah di lokasi bunyi misterius itu.

"Seperti di Moncek Tengah ini ketebalan tanahnya berapa, kemudian densitas atau kekerasan batuannya seberapa. Nah itu yang bisa kami dapatkan dari seismograf ini. Juga kecepatan rambat gelombang. Jadi memang untuk menyimpulkan ke arah penyebab butuh data-data lain," katanya.

Suwarto berharap, peneliti dari perguruan tinggi yang akan melakukan observasi bisa mengintegrasikan data hasil seismograf milik BMKG itu dengan data dari peralatan lain yang dibawa para peneliti itu. Baik dari ITN atau dari ITS.

"Harapannya dari teman-teman ITS dan ITN yang mau survei itu bisa terintegrasi nanti datanya, begitu," kata Suwarto.

Dugaan tentang keberadaan gua di bawah tanah. Baca di halaman selanjutnya.

Sementara itu, Dosen sekaligus Peneliti Geofisika dari ITS Dr Amien Widodo menyatakan dugaan bahwa penyebab bunyi misterius itu bisa berasal dari gua yang ada di bawah lokasi tersebut.

Dia sebutkan bahwa Sumenep merupakan satu dari sejumlah daerah di Jatim yang memiliki gua bawah tanah. Daerah lain yang memiliki gua itu seperti Pacitan, Tuban, Pamekasan, juga Bangkalan.

"Di Sumenep sebenarnya ada (gua) cuman belum terbuka, masih di dalam," ujarnya.

Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS itu mencontohkan Gua Gong yang ada di Pacitan. Bila ada seseorang di dalam gua itu yang memukulkan sesuatu, suaranya bisa menggema cukup jauh.

Warga Desa Moncek Tengah menunjukkan sumber bunyi misterius seperti orang sedang menggali sumur.Warga Desa Moncek Tengah menunjukkan sumber bunyi misterius seperti orang sedang menggali sumur. (Foto: Dok. Ahmad Rahman/detikJatim)

"Di Pacitan ada gua gong dipukul juga keluar suara sampai jauh. Saya dengar dari video (di Sumenep), jauh juga. Cuma suara ketukan seperti orang menggali. Ya mudah-mudahan orang menggali terus selesai, ndak mikir yang macem-macem," ujarnya.

Mengenai dugaan adanya gua atau rongga di bawah tanah sumber bunyi itu, Suwarto yang juga pernah melakukan penelitian fenomena yang mirip di Jogja beberapa tahun lalu mengatakan bahwa apa yang disampaikan Dr Amien itu bisa jadi benar.

"Adanya rongga atau gua itu bisa jadi, ya. Bisa jadi. Karena karakteristik tanah di Moncek ini, kan, secara umum di Madura juga, batuan kapur ya. Batuan karst yang biasanya memang berongga," ujar Suwarto.

Dengan demikian, bisa dimungkinkan pula bahwa penyebab bunyi misterius itu berasal dari adanya material yang saling berbenturan di dalam rongga tersebut. Meski demikian, untuk memastikannya diperlukan kajian lebih lanjut.

"Bisa jadi memang ada rongga di situ, kemudian ada material yang jatuh atau apa itu memang memerlukan kajian dan penelitian lebih lanjut. Nah kalau dari ITS itu mungkin ada alatnya," katanya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads