Pengertian Konflik Sosial Adalah, Simak Penyebab dan Dampaknya

ADVERTISEMENT

Pengertian Konflik Sosial Adalah, Simak Penyebab dan Dampaknya

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Senin, 13 Jan 2025 06:30 WIB
Ilustrasi tawuran
Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono/detikcom
Jakarta -

Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia mungkin akan menemui konflik sosial. Jika tidak diselesaikan, konflik bisa terus bertahan hingga menjadi perselisihan yang melibatkan lebih banyak individu.

Dalam artikel ini akan kita ulas apa itu konflik sosial, mulai dari definisi, penyebab, dan dampaknya. Detikers akan mengetahui, dampak konflik sosial tidak hanya negatif, tetapi bisa juga positif.

Definisi Konflik Sosial

Dilansir dari Modul Pembelajaran Sosiologi Kelas XI: Konflik Sosial dan Resolusi Konflik dalam situs Kemdikbud, definisi konflik sosial berbeda-beda menurut para ahli. Berikut beberapa artinya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ensiklopedia Nasional Indonesia

Berdasarkan Ensiklopedia Nasional Indonesia, konflik sosial adalah hal yang muncul akibat benturan antara dua unsur dalam masyarakat yang mengharuskan salah satunya berakhir.

2. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, konflik sosial adalah proses sosial individu atau kelompok manusia yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang lawannya, disertai ancaman dan/atau kekerasan.

ADVERTISEMENT

3. Berstein

Menurut Berstein, konflik sosial adalah pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik dapat berdampak positif maupun negatif saat berinteraksi dengan orang lain.

4. Robert MZ Lawang

Robert MZ Lawang menyebut konflik sosial adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan dengan tujuan tidak hanya mendapatkan keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.

Penyebab Konflik Sosial

Dalam jurnal Manajemen dan Resolusi Konflik dalam Masyarakat oleh Nieke, berikut ini 4 faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat:

1. Perbedaan Individu

Perbedaan individu tidak bisa dihindari karena setiap orang pasti memiliki sifat, pandangan, pendirian, hingga perasaan yang berbeda. Ini bisa menjadi masalah ketika berinteraksi di dalam masyarakat. Ketika tidak ada toleransi, maka konflik pasti akan terjadi.

2. Berbeda Latar Belakang Kebudayaan

Salah satu perbedaan antarmanusia adalah berbeda latar belakang kebudayaannya. Latar belakang budaya ini bisa mempengaruhi pola pikir dan pendirian seseorang.

Sejak lahir, tumbuh, dan berkembang dalam sebuah kebudayaan, seseorang pasti mempelajari nilai-nilai budayanya sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses inilah yang menjadikan setiap orang berbeda.

Perbedaan latar belakang kebudayaan ini memiliki risiko menciptakan ketegangan dan konflik dalam interaksi sosial.

3. Beda Kepentingan

Perbedaan kepentingan juga mungkin mempengaruhi terjadinya konflik sosial. Tidak dipungkiri, setiap orang pasti memiliki kepentingan yang mungkin berbeda dengan orang lain. Tanpa saling tenggang rasa, perbedaan pandangan ini dapat menimbulkan konflik di berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

4. Perubahan Nilai yang Cepat dan Mendadak

Perubahan selalu terjadi dalam kehidupan. Namun jika perubahan nilai terjadi secara cepat dan mendadak, maka akan berisiko menimbulkan konflik sosial. Ini mungkin terjadi karena adanya penolakan terhadap perubahan yang dianggap mengganggu tatanan hidup yang sudah berjalan ada.

Dampak Konflik Sosial

Dampak konflik sosial bisa dua macam, yaitu negatif dan positif.

Dampak Negatif

  • Konflik sosial bisa menimbulkan perpecahan. Misalnya perbedaan pembagian hasil yang dirasa tidak adil, maka bisa mempengaruhi kerukunan dan kenyamanan anggota kelompok.
  • Tidak hanya perpecahan, konflik sosial bisa menimbulkan permusuhan antarindividu maupun kelompok. Misalnya ketika masing-masing kelompok memperjuangkan hak mereka memperoleh warisan.
  • Lebih parah lagi, konflik sosial bisa menimbulkan kekerasan, baik secara verbal maupun fisik. Tindakan ini adalah ekspresi dari amarah yang timbul.
  • Konflik juga memunculkan perubahan. Konflik sosial akan membuat situasi menjadi berubah. Ini merupakan efek psikologis dari kekecewaan.
  • Terakhir, konflik bisa menimbulkan jatuhnya korban, terutama ketika konflik terbuka dengan kekerasan, maka kemungkinan akan ada korban.

Dampak Positif

  • Adanya konflik akan membantu menghidupkan lagi norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
  • Konflik juga menjadi jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
  • Secara tidak sadar, konflik akan meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok di posisi yang sama.
  • Konflik juga bisa memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
  • Konflik memungkinkan untuk merevisi norma-norma dan nilai-nilai.
  • Konflik juga bisa menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, konflik sosial adalah benturan dalam masyarakat yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan individu atau kelompok dengan cara menundukkan lawannya. Konflik sebisa mungkin segera diselesaikan, agar pihak yang terlibat tidak mengalami banyak kerugian.




(bai/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads