4. Arimbi Belum Tahu Ortu dan Kakaknya Tewas
Arimbi belum menjalani trauma healing pascakepergian orang tua dan kakak kandungnya dalam kecelakaan tersebut. dr Ma'murotus mengatakan, ingatan gadis asal Desa Bakung Temenggungan, Balongbendo, Sidoarjo itu masih normal. Meski begitu, korban belum diberi tahu ihwal keluarganya yang tewas.
"Jadi, situasi psikologi kami pertimbangkan di sini. Nakes tidak memberitahukan dulu sampai nanti kami konsultasikan ke poli psikologi untuk pendampingan. Nanti lebih lanjut biar psikolog yang memberi penjelasan," terangnya kepada wartawan di RSUD Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Senin (31/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5. Trauma Healing Akan Diberikan
Sa'diyah menjami Arimbi akan mendapatkan trauma healing atau pemulihan dari trauma. Menurutnya, trauma healing akan diberikan ketika kesehatan fisik korban benar-benar stabil.
"Kami fokus ke kesehatan fisik dulu sampai stabil betul. Artinya, secara fisik ini kan masih dalam pemantauan. Kalau sudah stabil, nanti kami konsultasikan ke psikolog," jelasnya.
6. Arimbi Cari Ibunya
Momen nyesek terjadi ketika Arimbi yang sudah siuman mencari ibunya yang sudah tewas. Momen pilu itu diceritakan Tante Arimbi, Nesi Neneng Rahayu (43). Dia ceritakan bahwa keponakannya sudah sadar, dia sudah bisa duduk dan bicara.
"Kondisinya baru pulih, baru sadar, sudah membaik. Sudah bisa bicara, sudah bisa duduk. Kata dokter, 4 atau 3 hari lagi sudah boleh pulang," ujar Nesi kepada wartawan di RSUD Jombang, Senin (31/7/2023).
Nesi adalah kakak ipar Sutria, sekaligus istri dari kakak kandung Sutria bernama Sutriantono (41). Nesi menceritakan, selain ortu dan kakaknya, nenek Arimbi, Sumiyowati (60) juga tewas di kecelakaan tersebut. Nesi mengaku belum memberi tahu Arimbi ihwal kepergian keluarganya.
"Dia (Arimbi) tanya, ibunya kok tidak ke sini (menjaganya di RSUD Jombang)? Saya jawab kalau Ibunya di rumah karena masih sakit," katanya.
Tidak hanya ayah, ibu, kakak kandung dan neneknya, kecelakaan tragis di Jombang itu juga merenggut nyawa saudara sepupu Arimbi. Yakni Adelia (19), warga Desa Kedungpadang, Rejoso, Nganjuk, serta Az-Zahra Rohima Khoirunnisa (13), warga Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo.
7. Detik-detik Kecelakaan Maut
Kecelakaan maut ini terjadi pada Sabtu (29/7) malam sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio tertabrak KA Dhoho ketika menyeberang perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Gondekan. Padahal, warga sekitar sudah meneriaki sopir karena KA akan melintas.
Sopir minibus warna silver itu diduga tidak mendengar peringatan dari warga. Sehingga, ia tak menyadari datangnya KA dari timur ke barat atau dari arah Mojokerto menuju Kertosono. Mobil Luxio rusak parah akibat tertabrak dan terseret KA sampai nyemplung ke sawah sekitar 100 meter dari perlintasan.
Kecelakaan ini menyebabkan sopir Luxio, Wahyu Kuspoyo (42), warga Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo tewas seketika. Begitu juga dengan 5 penumpangnya. Hanya 2 penumpang yang selamat, tapi harus dirawat di RSUD Jombang karena mengalami gegar otak sedang.
(hil/fat)